Salin Artikel

Biografi Anak Agung Bagus Sutedja, Gubernur Pertama Bali

KOMPAS.com - Anak Agung Bagus Sutedja atau A.A.B. Sutedja adalah gubernur pertama Bali.

A.A.B. Sutedja menjabat sebagai pemimpin daerah Bali selama dua periode yaitu pada tahun 1950 - 1958 (sebagai residen sebelum menjadi provinsi) dan 1959 - 1965 (sebagai gubernur setelah pembentukan provinsi baru).

Dilansir dari artikel berjudul A.A.B. Sutedja File: Gubernur Bali Pertama dalam Lipatan Sejarah (2013) karya Slamat Trisila yang dimuat dalam Jurnal Kajian Bali, Anak Agung Bagus Sutedja adalah seorang keturunan ningrat.

Anak Agung Bagus Sutedja atau A.A.B. Sutedja merupakan putra Raja Jembrana VII.

Anak Agung Bagus Sutedja lahir di Mendoyo, 13 Januari 1923 dan dibesarkan di lingkungan Puri Agung Negara, Jembrana.

Pada masa kolonial, beliau mendapat keistimewaan untuk mengenyam pendidikan hingga tingkat atas di Surabaya.

Kemudian pada masa pendudukan Jepang di Bali, Anak Agung Bagus Sutedja pernah bergabung dalam barisan Heiho.

Karir Politik Anak Agung Bagus Sutedja

Pasca Proklamasi, Anak Agung Bagus Sutedja memulai karir politik sebagai Punggawa Distrik Mendoyo, Jembrana yaitu sejak bulan Mei 1946.

Saat itu, Belanda masih menjadikan Bali sebagai salah satu dari 13 wilayah bagian dari Negara Indonesia Timur.

Tepatnya pada 17 Agustus 1950, secara resmi Negara Indonesia Timur dibubarkan dan Bali kembali menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selanjutnya, A.A.B. Sutedja ditetapkan menjadi Kepala Daerah Bali pada 17 Oktober 1950.

Setelah Provinsi Bali resmi dibentuk pada tahun 1958 bersamaan dengan pemekaran Provinsi Nusa Tenggara, pelaksanaan pemerintahan di Bali kembali mengalami perubahan.

Pemerintahan Pusat menunjuk dan mengangkat seorang pejabat Kepala Daerah, I Gusti Ngurah Bagus Oka sebelum DPRD Bali yang baru dibentuk dapat memilih kepala daerah yang baru.

Tak lama berselang, melalui Keputusan Presiden Tahun 1959, nama A.A.B. Sutedja ditetapkan sebagai kepala daerah definitive pertama Provinsi Bali.

Namun kondisi Bali yang tidak kondusif membuat A.A.B. Sutedja kemudian ditugaskan ke Jakarta sesuai Keppres No. 380 tahun 1965.

Sebagai gantinya, I Gusti Putu Merta ditunjuk sebagai pejabat sementara Gubernur Bali dan I Gusti Ngurah Pindha ditunjuk sebagai Wakil Gubernur Bali.

Setelah serah terima jabatan sebagai Gubernur Bali, A.A.B. Sutedja menjalani tugas barunya di lingkungan Departemen Dalam Negeri.

Tragedi Penculikan Anak Agung Bagus Sutedja

Pada tanggal 29 Juli 1966, Anak Agung Bagus Sutedja dijemput oleh empat orang berseragam militer dari kediamannya atas perintah yang Kapten Teddy dari Skogar (Satuan Komando Garnisun).

A.A.B. Sutedja dijemput oleh kendaraan Jeep warna abu-abu dengan plat nomor 04-88145.

Nyatanya, baik nama Kapten Teddy dan plat nomor kendaraan yang dipakai adalah fiktif.

Sejak peristiwa penculikan itu, keberadaan A.A.B. Sutedja tidak lagi dapat ditemukan hingga saat ini.

Sumber:
Trisila, Slamat. “A.A.B. Sutedja File: Gubernur Bali Pertama dalam Lipatan Sejarah”, Jurnal Kajian Bali, Volume 03, Nomor 01, April 2013.
ojs.unud.ac.id  
p2k.unkris.ac.id  
tarubali.baliprov.go.id  
nasional.kompas.com (Penulis: Icha Rastika | Editor: Sandro Gatra)

https://denpasar.kompas.com/read/2022/11/03/161817778/biografi-anak-agung-bagus-sutedja-gubernur-pertama-bali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke