Salin Artikel

400 Siswa SMP dan Musik Baleganjur Sambut Kedatangan Kepala Negara dan Delegasi G20 di Bali

BADUNG, KOMPAS.com - Lima kepala negara dan sejumlah delegasi dijadwalkan tiba di Bali pada malam ini, Minggu (13/11/2022), untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15-16 November 2022.

Pantauan Kompas.com di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bandung, Bali, iring-iringan kendaraan beberapa delegasi G20 ini mendapat sambutan dengan gebyar tabuh baleganjur atau alat musik khas Bali di pintu keluar Terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Selain itu, sebanyak 400 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) juga tampak berbaris di pinggir jalan sembari mengibarkan bendera dari masing-masing negara anggota G20.

I Wayan Muliadi, selalu koordinator kelompok baleganjur dari Pemerintah Kabupaten Badung, mengatakan, kelompok mereka terdiri dari 25 orang penabuh gamelan baleganjur dan enam orang sebagai penyambut tamu.

"Kami di sini untuk menyambut tamu-tamu peserta dari G20. Tugas kami bawa satu bentuk kesenian baleganjur untuk menyambut kedatangan para delegasi G20," kata dia saat ditemui di Jalan Airport Ngurah Rai, Badung, Bali, pada Minggu.

Para penabuh gamelan Baleganjur ini langsug membubarkan diri usai menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo pada pukul 20.30 Wita.

Seperti diketahui, Jokowi bersama rombongan langsung bertolak ke Bali usai menghadiri KTT ASEAN ke-40 dan ke-41 di Kamboja.

Sementara itu, Gusti Kadek Arta, selaku guru matematika di SMPN 2 Kuta, Badung, Bali, mengatakan, para siswa ini mendapat kesempatan untuk menyambut delegasi dari Korea Selatan dan Rusia yang dijadwalkan tiba di Bali pada Minggu malam.

Mereka sudah bersiaga di pinggir Jalan Airport Ngurah Rai sejak pukul 18.00 Wita hingga pukul 20.00 Wita.

"(Kami di sini) untuk menyambut kedatangan tamu dari Rusia dan Korea Selatan. Dari pukul 18.00 Wita sampai datang (delegasi)," kata dia.

Sebelumnya dikabarkan, sebanyak lima kepala negara dijadwalkan tiba di Bali pada Minggu (13/11/2022) malam untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Salah satu di antaranya adalah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

"Malam ini rencana ada lima kepala negara yang datang, salah satunya dia (Joe Biden)," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kakanwil Kemenkumham) Bali, Anggiat Napitupulu, Minggu.

https://denpasar.kompas.com/read/2022/11/13/213019178/400-siswa-smp-dan-musik-baleganjur-sambut-kedatangan-kepala-negara-dan

Terkini Lainnya

Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
 Jember Borong 5 Penghargaan dalam Sepekan
Jember Borong 5 Penghargaan dalam Sepekan
Regional
Banjir Bandang di Padang Masa Kolonial Belanda
Banjir Bandang di Padang Masa Kolonial Belanda
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com