BULELENG, KOMPAS.com - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menyebabkan angkutan pengiriman sampah di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, menjadi terhambat.
"Jika ada masalah pada BBM, maka akan berdampak pada operasional angkutan sampah. Sarana angkut juga terkendala," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Buleleng, Gede Melandrat di Singaraja, Kamis (8/12/2022).
Ia menyebutkan, kelangkaan BBM solar di sejumlah SPBU mengakibatkan proses pengambilan sampah dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) untuk dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menjadi terlambat.
Hal ini berdampak pada volume sampah di TPS yang meninggi. Pihaknya pun telah menugaskan petugas untuk mengawasi agar tumpukan sampah tidak sampai mengotori lingkungan atau jalan di lokasi transfer depo.
Pihaknya pun meminta masyarakat yang membuang sampah bisa langsung ke transfer depo. Sehingga, sampah tersebut bisa cepat terangkut ke TPA.
"Masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya. Khusus di transfer depo kota Singaraja. Sehingga memudahkan proses pengangkutan," ujarnya.
Melandrat menambahkan, jika kelangkaan solar terjadi dalam waktu cukup lama, maka pihaknya akan menyiapkan skema untuk melakuakan penggantian BBM jenis solar ke dexlite.
"Namun saat ini pasokan solar sudah ada, semoga ke depan lancar. Tentu kami akan tetapkan skema-skema kalau misalnya tidak ada solar, bisa beralih dexlite, untuk mengantisipasi agar operasional tidak terganggu," imbuh dia.
https://denpasar.kompas.com/read/2022/12/08/165103678/dampak-kelangkaan-solar-di-buleleng-pengambilan-sampah-di-tps-terhambat
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.