Polisi Beberkan Penyebab Ambruknya Jembatan Dermaga Nusa Penida, Kapasitas 10 Orang, yang Mengantre 35 Penumpang

Sebab, sesuai standar operasional prosedur (SOP), jembatan tersebut hanya bisa menampung maksimal 10 orang bergerak secara bergilir.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan, menunjukkan bahwa penyebab ambruknya jembatan adalah karena kelebihan beban (muatan) dari jumlah maksimal muatan yang diizinkan sesuai dengan SOP yaitu maksimal muatan sebanyak 10 orang bergerak bergantian," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Satake Bayu Setianto, dalam keterangan tertulis pada Rabu (21/22/2022).

Satake mengatakan, kesimpulan tersebut didapat setelah Tim Bidang Laboratorium Forensik (Bidabfor) dan Ditkrimsus Polda Bali melaksanakan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada Selasa (20/12/2022).

Polisi mencatat, jembatan tersebut memiliki panjang 16,4 meter dengan lebar 1,5 meter serta terdapat 3 titik sambung.

Berikutnya, jembatan memiliki rangka utama baja IWF 150 milimeter kali 75 milimeter dengan tebal tebal 9 milimeter dan 200 milimeter kali 100 milimeter.

Kemudian, rangka landasan 80 milimeter kali 40 milimeter dengan ketebalan tebal 1,2 milimeter dan 55 milimeter kali 35 milimeter ketebalan 1,2 milimeter.

Jembatan tersebut juga dipasangi pelat bordes setebal 2 milimeter, baut pengunci titik sambung baja IWF 53,5 milimeter kali 15,7 milimeter dan baut pengunci rangka 95 milimeter kali 11 milimeter.

Satake mengatakan, jembatan tersebut patah pada jarak 6,5 meter dari titik tumpu jembatan sisi timur dermaga.

Pada saat kejadian, jumlah beban yang melewati jembatan sebanyak 35 orang dalam posisi tidak bergerak.

Padahal, SOP proses bongkar muat di dermaga apung jembatan tersebut maksimal dilewati 10 orang bergantian dan dilarang berhenti di atas jembatan.

"Dari hasil pemeriksaan dan olah TKP Moveable Bridge menunjukkan spesifikasi teknis pekerjaan sesuai dengan Detail Engineering Design (DED) dan As Built Drawing jembatan Moveable Bridge," kata dia.