Salin Artikel

Cidomo, Delman Khas Lombok yang Mulai Tersaingi Sepeda dan Motor Listrik

KOMPAS.com - Berwisata ke Nusa Tenggara Barat tak lengkap jika belum menjajal berbagai atraksi yang mengasyikan.

Salah satunya adalah mencoba alat transportasi khas Lombok yang oleh penduduk setempat disebut dengan cidomo.

Selain di Lombok, cidomo juga banyak ditemukan di area wisata pantai Gili Trawangan.

Terutama karena di kawasan Gili Trawangan terdapat larangan untuk menggunakan kendaraan dengan bahan bakar minyak (BBM), sehingga cidomo menjadi alat transportasi utama di pulau kecil ini.

Apa itu Cidomo?

Sekilas cidomo memang mirip dengan andong atau delman, yaitu semacam kereta beroda dua yang dikendalikan kusir dan ditarik oleh seekor kuda.

Bedanya, alat transportasi khas Lombok ini memiliki bentuk lebih kecil dan menggunakan ban bekas mobil sebagai rodanya.

Warna kereta yang ditarik juga berbeda, dengan menggunakan cora yang lebih cerah daripada andong atau delman biasa.

Selain dapat digunakan untuk mengangkut penumpang berkeliling dan menikmati pemandangan, tak jarang cidomo juga digunakan sebagai alat angkut barang.

Biaya Perawatan Cidomo Tinggi

Diketahui harga sebuah cidomo sangatlah mahal, karena untuk mendatangkannya memerlukan izin yang tidak murah.

Dikutip dari TribunLombok.com, harga izin satu unit Cidomo dapat mencapai Rp 700 juta hingga Rp 800 juta.

Belum lagi jika ditambah dengan biaya perawatan dan makanan bagi kuda penarik cidomo.

Kuda-kuda tersebut memakan rumput dan dedak yang harga pakannya juga cukup mahal.

Hal ini karena seluruh pakan yang dikonsumsi kuda di Gili Trawangan berasal dari Pulau Lombok.

Untuk harga sekarung rumput dibanderol sekitar Rp 65.000 yang hanya cukup untuk pakan sehari.

Sedangkan untuk harga dedak per karungnya dibandrol seharga Rp 300.000 yang bisa digunakan untuk beberapa hari.

Keberadaanya Tersaingi oleh Sepeda

Walau telah lama menjadi alat transportasi tradisional yang sudah akrab dengan masyarakat, namun kini keberadaan cidomo mulai ditinggalkan wisatawan.

Hal ini karena menjamurnya persewaan transportasi yang lebih murah seperti sepeda dan motor listrik.

Wisatawan pun mulai beralih dari menyewa cidomo ke alat transportasi baru yang lebih murah dan mudah digunakan.

Terlebih belum ada regulasi yang mengatur kepemilikan dan penyewaan sepeda sepeda dan motor listrik ini.

Hal ini menimbulkan pemilik cidomo resah karena pendapatannya semakin berkurang.

Sumber:
 bobo.grid.id  
 lombok.tribunnews.com 
 lombok.tribunnews.com  

https://denpasar.kompas.com/read/2023/01/13/071000678/cidomo-delman-khas-lombok-yang-mulai-tersaingi-sepeda-dan-motor-listrik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke