Salin Artikel

Danau Tamblingan: Daya Tarik, Harga Tiket, Jam Buka, dan Rute

KOMPAS.com - Danau Tamblingan terletak di utara Gunung Lesung, Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.

Danau Tamblingan memiliki alam yang indah  dan 11 pura  yang membuat kawasan ini terasa sakral.

Obyek wisata Danau Tamblingan merupakan satu dari tiga danau kembar yang terbentuk dalam sebuah kaldera besar.

Dua danau lainnya adalah Danau Buyan dan Danau Beratan yang terletak berderet di sebelah timur.

Danau Tamblingan

Daya Tarik Danau Tamblingan

Danau Tamblingan berada di dataran tinggi dan dikelilingi oleh hutan, sehingga udara di sekitar Danau Tamblingan sangat sejuk alami.

Selain menikmati pemandangan sekitar, wisatawan dapat mengelilingi danau dengan menyewa perahu kecil yang dinamakan pedahu.

Pedahu berbentuk seperti sampan yang biasa digunakan nelayan untuk menangkap ikan. 

Sampan ini tidak menggunakan mesin motor, sehingga pedahu tidak mencemari lingkungan sekitar.

Waktu kunjung terbaik adalah pada pagi hari. Wisatawan dapat melihat sinar matahari menembus kabut tipis yang terlihat mengesankan.

Danau Tamblingan juga memiliki sejarah yang menceritakan mengenai Danau Tamblingan dan desa yang terdapat di sekitarnya.

Ada empat desa yang mengelilingi Danau Tamblingan, yaitu Desa Munduk, Desa Gobleg, Desa Gesing, dan Desa Umajero.

Di ceritakan pada abad 10 M hingga 14 M, Danau Tamblingan adalah pemukiman yang berpusat di Gunung Lesung.

Karena suatu alasan tertentu, penduduk desa berpindah ke empat desa yang mengelilingi Danau Tamblingan.

Keempat desa ini memiliki ikatan spiritual, tanggung jawab, dan kewajiban untuk menjaga kesucian danau dan pura.

Dalam Lontar Kutara Kanda Dewa Purana Bangsul diceritakan bahwa wilayah tersebut pernah terkena wabah penyakit.

Sebagai jalan keluar, seorang yang disucikan turun ke danau kecil di bawah desa untuk mengambil air sebagai obat.

Air tersebut berkhasiat menyembuhkan masyarakat desa.

Nama Tamblingan tidak terlepas dari khasiat air yang mampu menyembuhkan pernyakit tersebut.

Nama Tamblingan berasal dari dua kata dalam bahasa Bali, yaitu Tamba yang berarti obat dan Elingan yang berarti ingat atau kemampuan spiritual.

Harga Tiket Danau Tamblingan

Untuk menikmati keindahan Danau Tamblingan, wisatawan akan dikenakan harga tiket yang cukup murah sebesar Rp 10.000.

Jam Buka Danau Tamblingan

Danau Tamblingan buka selama 24 jam. Untuk itu, wisatawan tidak perlu khawatir dengan waktu kunjung di danau ini.

Rute Danau Tamblingan

Jarak tempuh Danau Tamblingan dari Bandara Ngurah Rai sekitar 81 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih tiga jam.

Perjalanan akan melalui Jl Taman Pancing Timur, Jl Pulau Batanta, Jl Nusa Kambangan, Jl Imam Bonjol, Jl Wahidin, Jl Setia Budi, Jl Cokroaminoto, Jl Raya Lukluk, Jl Raya Munggu-Kapal, Jl Raya Kapal, Jl Raya Denpasar Gilimanuk, dan Jl I Gusti Ngurah Rai.

Perjalanan akan dilanjutkan melalui Jl Ganda Mayu, Jl I Gusti Ketut Jelantik, Jl Raya Denpasar, Jl Perean Tengah, Jl Mekarsari-Baturiti Bedugul, JL Baturiti - Mekarsari, Jl Pancasari - Baturiti, Jl Raya Wanagiri, dan Jl Munduk Wanagiri.

Sumber:

direktoripariwisata.id

munduk-buleleng.desa.id

 

https://denpasar.kompas.com/read/2023/01/20/172652378/danau-tamblingan-daya-tarik-harga-tiket-jam-buka-dan-rute

Terkini Lainnya

Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
 Jember Borong 5 Penghargaan dalam Sepekan
Jember Borong 5 Penghargaan dalam Sepekan
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com