Salin Artikel

Kadinkes Sebut Kecil Kemungkinan Ditemukan Kasus Campak di Bali

Menurut Anom, itu karena cakupan vaksinasi campak (MR) di Bali sudah cukup tinggi.

"Dari yang kena di daerah lain kan kemungkinan karena belum tinggi imunisasi campaknya, kalau di Bali sudah bagus jadi kecil kemungkinan orang terkena campak," kata I Nyoman Gede Anom, di Denpasar, Minggu (22/1/2023), dikutip dari Antara.

Dia menyampaikan bahwa penyakit campak sudah lama hilang dari Bali. Sementara status kejadian luar biasa (KLB) disematkan ke provinsi maupun kabupaten/kota dengan temuan kasus tersebut.

"Karena sudah lama tidak ada, sekarang muncul satu saja akan dikatakan KLB, saat ini kami pantau terus setiap hari dan di kabupaten/kota se-Bali belum ada ditemukan campak," ujar Anom.

Selama pandemi Covid-19, Anom mengatakan bahwa imunisasi campak terhadap anak tetap berjalan rutin di puskesmas maupun posyandu.

Menurutnya, kurang lebih ada 5.000 titik lokasi imunisasi di kabupaten/kota di Bali.

Seluruh orang tua yang memiliki bayi kerap diimbau untuk tetap memberikan imunisasi campak sesuai jadwal dalam buku catatan, sehingga tak ada yang tertinggal saat pandemi.

Imunisasi campak, kata Anom, merupakan satu dari 14 imunisasi wajib bagi anak dan diberikan secara gratis oleh pemerintah.

"Kami amprah ke Kementerian Kesehatan vaksinnya, jadi sampai saat ini tidak ada yang ketinggalan imunisasi dan aman, karena imunisasi kita memang tinggi mudah-mudahan tidak ada kasus," kata dia.

Hingga saat ini, Kementerian Kesehatan telah menetapkan 12 provinsi berstatus KLB penyakit campak, di antaranya kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Riau, Jambi, dan Sumatera Utara.

Sementara di Bali, Anom menyebutkan, belum ada arahan khusus dari Kemenkes, namun Pemprov Bali tetap diarahkan dalam memantau imunisasi.

"Selain itu rumah sakit harus siap kalau ada kasus dan sampai sekarang belum ada laporan," ujarnya.

Anom menyampaikan agar orang tua tetap waspada jika terjadi ciri-ciri campak seperti bintik-bintik di tubuh anak, karena campak dapat dapat menimbulkan demam hingga terparah meninggal dunia.

https://denpasar.kompas.com/read/2023/01/23/164448378/kadinkes-sebut-kecil-kemungkinan-ditemukan-kasus-campak-di-bali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke