Salin Artikel

Danau Segara Anak: Lokasi, Asal-usul, Keunikan, dan Upacara Mulang Pekelem

KOMPAS.com - Danau Segara Anak adalah danau vulkanik yang berada di bagian barat Gunung Rinjani.

Secara administratif lokasi Segara Anak berada di Desa Lawang Sembalun, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Bagi para pendaki, pesona Danau Segara Anak bisa dijumpai di ketinggian sekitar 2.008 mdpl.

Dengan luas sekitar 1.100 hektar, Danau Segara Anak memiliki kedalaman hingga 230 meter.

Asal-usul Danau Segara Anak

Nama Segara Anak dalam Bahasa Sasak memiliki arti anak laut yang diambil dari warna danau yang kebiruan menyerupai warna air laut.

Terkait sejarah pembentukannya, asal-usul Segara Anak tidak terlepas dari hasil aktivitas letusan Gunung Rinjani pada masa purba.

Bekas letusan dahsyat Gunung Rinjani kemudian membentuk sebuah kawah besar yang kemudian terisi oleh air.

Keunikan Danau Segara Anak

Terdapat beberapa fenomena menarik terkait aktivitas Gunung Rinjani yang berpengaruh pada Danau Segara Anak.

Salah satunya terjadi pada 1994, di mana aktivitas letusan Gunung Rinjani membuat permukaan danau terangkat naik dan kemudian muncul gunung baru yang kini disebut Gunung Barujari.

Daya tarik Segara Anak bagi wisatawan sempat terbingkai pada uang kertas pecahan Rp 10.000 yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia tahun 1998.

Pada lembaran uang tersebut terdapat potret Gunung Barujari yang muncul di permukaan Segara Anak, serta puncak Gunung Rinjani yang menjulang.

Selain itu, para pendaki Gunung Rinjani menjadikan Segara Anak sebagai lokasi favorit untuk berkemah atau beristirahat.

Lokasi ini juga menjadi habitat ikan yang cukup melimpah sehingga tidak jarang masyarakat atau pendaki datang untuk memancing meskipun harus turun naik bukit selama berjam-jam.

Tradisi Masyarakat di Danau Segara Anak

Layaknya Gunung Rinjani yang disucikan oleh masyarakat Pulau Lombok khususnya pemeluk agama Hindu, begitu pula Danau Segara Anak.

Umat Hindu mempercayai bahwa Segara Anak merupakan tempat bersemayamnya para dewa, yang di tengahnya terdapat istana tempat tinggal Dewi Anjani sang penguasa Gunung Rinjani.

Selain itu, di sisi danau juga terdapat sebuah pohon tua yang dikeramatkan oleh warga setempat yang dipercaya dapat mengabulkan apapun yang diinginkan.

Setiap tahun, umat Hindu akan mengadakan upacara Mulang Pekelem yang dilaksanakan dengan tujuan untuk memohon dan menjaga keharmonisan alam semesta.

Upacara Mulang Pekelem akan digelar pada purnama bulan kelima di Danau Segara Anak.

Peserta yang hadir bukan hanya umat Hindu dari Pulau Lombok, namun ada juga dari Bali, Jawa, dan Kalimantan.

Mereka akan melakukan penyembelihan hewan, melepas binatang ke alam liar, dan menenggelamkan benda-benda berharga, seperti emas, perak, tembaga, dan uang logam ke dalam Segara Anak.

Upacara di Danau Segara Anak ini menjadi refleksi dari konsep Tri Hita Karana dengan memberikan sebuah pengorbanan suci agar alam dibersihkan dari kekuatan jahat dan manusia bisa hidup harmonis dengan alam di sekitarnya.

Sumber:
jasling.menlhk.go.id  
rinjaninationalpark.id  
mataram.basarnas.go.id  
tribunnewswiki.com  

https://denpasar.kompas.com/read/2023/02/12/223357578/danau-segara-anak-lokasi-asal-usul-keunikan-dan-upacara-mulang-pekelem

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke