Salin Artikel

WNA Buronan Interpol yang Ditangkap di Bali Diekstradisi ke Italia Secara Tertutup

BADUNG, KOMPAS.com- Kantor Imigrasi Kelas I TPI Ngurah Rai bersama Divisi Hubungan Internasional Polri dan Kepolisian Daerah (Polda) Bali melakukan ekstradisi terhadap seorang warga negara asing (WNA) berinisial AS (32), tersangka kasus penjualan narkotika jenis ganja sebanyak 160 Kilogram di Italia.

Kelapa Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bali, Barron Ihsan, proses ekstradisi terhadap pria yang memiliki dua kewarganegaraan yakni Australia dan Italia akan dilakukan secara tertutup.

Hal ini dilakukan untuk menjaga kenyamanan dan keamanan para penumpang pesawat lainnya.

"Yang bersangkutan akan segera dipulangkan namun untuk waktu dan penerbangannya tidak bisa kami sampaikan demi kenyamanan dan keamanan," kata dia kepada wartawan pada Minggu (19/2/2023).

Sementara itu, Kaurminbag Jatinter NCB Interpol Mabes Polri, Kompol Anggaito Hadi Prabowo mengatakan, proses ekstradisi terhadap tersangka ini dilakukan secara handing over atau serah terima atas permintaan negara asal.

Dia akan dikawal oleh sejumlah anggota Polri dari Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali hingga tiba di Italia.

"Dari sini Div hub Inter Polri juga berkoordinasi dengan NBC Roma melalui sistem police to police bahwa yang bersangkutan harus segara dikirim ke Italia. Dari sana pun mendukung kita untuk memberangkatkan tiga personel yaitu dua dari Polda Bali dan satu dari Hubinter Polri untuk mengantarkan subjek ke negaranya," kata dia.

Ia mengatakan, tersangka ditangkap oleh petugas Imigrasi Bandara Ngurah Rai, Bali, pada Kamis (2/2/2023). Dia tangkap saat sedang proses transit menuju Australia setelah memulai perjalanan dari Bangkok kemudian Kuala Lumpur, Malaysia.

Penangkapan itu setelah identitas tersangka muncul dalam sistem I-24/7 yang merupakan alat untuk mendeteksi para buronan Interpol.

Diketahui, tersangka masuk dalam daftar red notice sejak tahun 2016 terkait kasus penjualan narkotika jenis ganja sebanyak 160 kilogram.

"Subjek ini terkena HIT pada saat yang bersangkutan memasuki kawasan Bandara Ngurah Rai. Di kami itu ada yang sistem I-24/7 yang memang terintegrasi ke seluruh negara yang memang anggota Interpol dan juga terintegrasi pula dengan sistem imigrasi di Indonesia," kata dia.

Hadi mengatakan, AS merupakan anggota organisasi kriminal bernama Ndrangheta yang banyak melakukan aksi kejahatan di daratan Eropa.

Selama menjadi buronan, AS bersembunyi di Australia untuk menghindari proses hukum yang disangkakan kepadanya. Di sana dia membangun bisnis yang bergerak dalam bidang properti.

"Jadi Ndrangheta ini sendiri merupakan organisasi yang sangat lama dan beranggotakan begitu banyak. Nama AS ini muncul saat ada empat anggota Ndrangheta lainnya ditangkap terkait penjualan marijuana atau ganja sebesar 160 kilogram pada tahun 2014," kata dia.

https://denpasar.kompas.com/read/2023/02/19/221913078/wna-buronan-interpol-yang-ditangkap-di-bali-diekstradisi-ke-italia-secara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke