Salin Artikel

KM Linggar Petak 89 Tenggelam di Samudera Hindia, 1 Orang Meninggal, 10 Hilang

Dalam peristiwa tersebut, satu orang awak kapal dilaporkan meninggal dunia, 10 orang hilang dan empat orang selamat.

Kepala Kantor Basarnas Bali, Gede Darmada mengatakan, informasi mengenai kecelakaan tersebut didapat dari agen kapal PT Sumber Mina Samudera, Selasa sekitar pukul 18.00 Wita.

"Informasinya kami terima kemarin pada pukul 18.05 Wita, dan sudah kami gerakkan KN SAR Arjuna 229 mulai dari semalam dan hari ini kembali bergerak dari Dermaga Pasir Pelabuhan Benoa, pada pukul 07.35 Wita," kata dia dalam keterangan tertulis pada Rabu (1/3/2023).

Darmada mengatakan KM Linggar Petak 89 mengangkut 15 orang Anak Buah Kapal (ABK) dengan rute pelayaran dari Pelabuhan Benoa, Denpasar, menuju wilayah penangkapan ikan (Fishing Ground) di Samudra Hindia.

Nahas, ketika berada di posisi koordinat 09°21'S - 115°03'T tiba-tiba kapal penangkap ikan tersebut diterjang ombak besar hingga akhirnya tenggelam.

Kecelakaan itu diketahui pertama kali oleh KM Bahari Nusantara 25 yang kebetulan melintas di perairan tersebut pada pukul 13.00 Wita.

Empat orang ABK yang selamat termasuk satu orang yang meninggal dunia kemudian dievakuasi.

"Informasi dari nakhoda KM Linggar Letak 89 yang berhasil selamat mengungkapkan bahwa kapal sudah tenggelam, dan para ABK berpegang pada bola-bola pelampung," kata dia.
Adapun indentitas ABK yang berhasil selamat dalam kecelakaan itu yakni Ariyono Wicaksono, selaku Nakhoda, Usnadi, Asep Maulana M, dan Muhamad Kevin Danuarta.

Sedangkan, ABK yang ditemukan meninggal dunia bernama Hadi Supriadi.

Sementara itu, 10 ABK yang masing dilakukan pencarian bernama Dana Prasasty, Ryan Perdana Syah Putra, M. Bagas Syaifudin, Sendi Wahyudi, Jaya Rahman, Maman Sulaeman, Olof Luturmas, Candra, Mohamad Jaelani, dan Indra Pamungkas.

Darmada mengatakan, pihaknya masih berupaya melakukan pencarian terhadap 10 ABK yang hilang tersebut.

Ia berharap cuaca mendukung dalam proses pencarian dan para korban bisa segera ditemukan.

Operasi SAR tersebut turut melibatkan 17 orang ABK, lima unit rescuer, tujuh anggota Polair Mabes Polri, enam anggotaPolair Pelabuhan Benoa dan dua orang SAR Radio 115.

"Selain mengerahkan personil dan Alut kami juga menghubungi SROP dan VTS Benoa untuk e-broadcast mapel ke kapal-kapal yang berada disekitar lokasi kejadian," terangnya.

https://denpasar.kompas.com/read/2023/03/01/105059578/km-linggar-petak-89-tenggelam-di-samudera-hindia-1-orang-meninggal-10

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke