Salin Artikel

Pencarian Dihentikan, 9 ABK KM Linggar Petak 89 Dinyatakan Hilang

DENPASAR, KOMPAS.com - Operasi SAR terhadap sembilan Anak Buah Kapal (ABK) KM Linggar Petak 89 yang tenggelam di perairan Samudra Hindia akhirnya dihentikan. Sembilan ABK tersebut dinyatakan hilang.

Penutupan operasi SAR ini disampaikan langsung oleh Kepala Basarnas Bali, Gede Darmada, di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, pada Senin (6/3/2023).

"Hari ini tepat pukul 16.20 Wita, operasi SAR KM Linggar Petak 89 dinyatakan ditutup pada hari ke-7, tanggal 6 Maret 2023," kata Darmada.

Dia menjelaskan, selama operasi SAR gabungan digelar, terhitung sejak Selasa (28/2/2023) hingga Senin (6/3/2023), lima orang ABK ditemukan selamat, satu orang meninggal dunia dan sembilan orang lainnya dinyatakan masih hilang.

Pihak Basarnas juga telah melakukan maklumat pelayaran (Mapel) kepada kapal - kapal yang berlayar melalui jalur tersebut agar melapor jika menemukan korban.

Selain itu, pihaknya akan membuka kembali operasi SAR apabila dalam waktu dekat ada tanda-tanda keberadaan korban.

Darmada mengatakan, tim SAR gabungan telah berupaya melakukan pencarian dengan mengerahkan sejumlah kapal, yakni KN SAR Arjuna 229, RIB 05, KM Bahari Nusantara, KM Bahari Nusantara 25, dan KRI Singa 651 serta jukung nelayan setempat.

Total, area pencarian kurang lebih 1.500 Nautical Mile atau mil laut.

Adapun beberapa kendala operasi pencarian, yakni angin laut kencang dan gelombang tinggi, para korban tidak mengenakan life jacket atau baju pelampung, dan KM Linggar Petak 89 tidak dilengkapi alat keselamatan serta alat komunikasi yang memadai.

Dalam kesempatan itu, Darmada juga menyampaikan turut berbela sungkawa kepada keluarga korban.

"Saya menyampaikan duka yang mendalam kepada keluarga korban yang dinyatakan meninggal dunia dan masih hilang atas tragedi tenggelamnya KM Linggar Petak 89. Semoga keluarga dapat diberikan ketabahan dalam menghadapi kondisi ini," kata dia.

Dia menduga, para ABK tidak sempat memakai baju pelampung karena dalam keadaan panik saat kapal tersebut dihantam ombak besar hingga tenggelam.

"Saya klarifikasi sedikit itu, radio SSB ada semua tanpa radio SSB enggak bisa kerja, baju renang, live jacket juga ada, (tidak dipakai) karena mendadak seperti itu kan gimana orang dalam keadaan panik, apa yang terapung itu yang dipakai," kata dia.

Dalam kecelakaan ini, lima orang yang ditemukan selamat ini bernama Ariyono Wicaksono, selaku Nakhoda, Usnadi, Asep Maulana M, Muhamad Kevin Danuarta, dan Olof Luturmas.

Sedangkan, korban yang meninggal dunia bernama Hadi Supriadi.

Sementara itu, 9 ABK yang dinyatakan hilang bernama Dana Prasasty, Ryan Perdana Syah Putra, M. Bagas Syaifudin, Sendi Wahyudi, Jaya Rahman, Maman Sulaeman, Candra, Mohamad Jaelani, dan Indra Pamungkas.

Sebelumnya diberitakan, Kapal Motor atau KM Linggar Petak 89 dilaporkan tenggelam di perairan Samudra Hindia pada Selasa (28/2/2023) siang.

Kapal itu berlayar dari Pelabuhan Benoa, Denpasar, pada Senin (27/2/2023), dengan mengangkut 15 penumpang menuju wilayah penangkapan ikan (Fishing Ground) di perairan Samudra Hindia.

https://denpasar.kompas.com/read/2023/03/06/200338578/pencarian-dihentikan-9-abk-km-linggar-petak-89-dinyatakan-hilang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke