Salin Artikel

Polda Bali Amankan Mobil Lamborghini yang Menggunakan Pelat Palsu Asal Rusia

DENPASAR, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Bali berhasil menemukan mobil lamborghini yang menggunakan pelat asal Rusia. Mobil mewah itu diduga hendak disembunyikan di sebuah bengkel di Jalan Trengguli, Denpasar, Bali.

Mobil tersebut menjadi salah satu target operasi Dirlantas Polda Bali usai viral di media sosial lewat sejumlah foto.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, mobil dengan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) atau pelat palsu bertuliskan "Domogatsky" itu ditemukan pada Selasa (7/3/2023).

Kasus ini terungkap usai pihak Resmob bersama Dirlantas Polda Bali mendapat informasi terkait adanya proses pengangkutan (towing derek) mobil lamborghini dari Desa Canggu, Badung, menuju sebuah bengkel di Jalan Trengguli, Denpasar, Bali.

"Selanjutnya dilakukan pengecekan ke lokasi dan ditemukan kendaraan lamborghini warna putih sedang terparkir di area bengkel tanpa menggunakan pelat nomor," kata dia dalam keterangan tertulis pada Kamis (9/3/2023).

Satake menuturkan, petugas kemudian meminta pemilik bengkel untuk menunjukkan dokumen mobil tersebut.

Adapun dokumen yang menyertai kendaraan itu berupa fotokopi STNK dengan nomor D 1 FEB atas nama PT Eco Sinergi Tekhnologi dengan alamat Kompleks Surapati Core di Jalan PHH Mustofa, Cibeunying Kidul, Bandung, Jawa Barat.

"Ditlantas Polda Bali tetap melakukan pemantauan kendaraan lamborghini di bengkel sampai dengan kedatangan pemilik Sergei Domogotsky," kata dia.

Satake mengatakan, saat diperiksa, WNA yang mengaku sebagai pemilik mobil tersebut mengaku mendapat mobil lamborghini itu dari Rusia. Namun, dia belum bisa menunjukkan bukti-bukti atas kepemilikan mobil tersebut.

"Infonya (mobil lamborghini dikirim dari) Rusia, namun sampai saat ini belum ada yang membawa bukti kepemilikan atas lamborghini tersebut. Sementara ditangani Dit Reskrimum, nanti apabila ada yang bisa menunjukkan surat-suratnya akan diserahkan ke lalu lintas untuk ditilang," kata dia.

Sebelumnya, foto kendaraan menggunakan pelat palsu asal Rusia ini viral di media sosial dalam sepekan terakhir.

Dalam unggahan tersebut, tampak beberapa Warga Negara Asing (WNA) tengah mengendarai sepeda motor dan mobil berpelat palsu dengan tulisan nama orang-orang Rusia.

Sejak saat itu, Dit Lantas Polda Bali langsung meningkatkan patroli di sejumlah kawasan wisata, seperti di Kuta, Seminyak, Canggu hingga Tanah Lot, Ubud, termasuk kawasan wisata lainnya di wilayah Gianyar dan Denpasar.

https://denpasar.kompas.com/read/2023/03/09/144932478/polda-bali-amankan-mobil-lamborghini-yang-menggunakan-pelat-palsu-asal

Terkini Lainnya

Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
 Jember Borong 5 Penghargaan dalam Sepekan
Jember Borong 5 Penghargaan dalam Sepekan
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com