Salin Artikel

Kakek di Bali Hilang sejak Sepekan, Keluarga Sempat Tanya ke Paranormal hingga Lapor Polisi

KOMPAS.com - Seorang kakek, I Nengah Widia (72), asal Dese Gegelang, Kecamatan Manggis, Karangasem, Bali, dilaporkan hilang.

Korban dinyatakan hilang setelah meninggalkan rumah sejak Minggu 19 Maret 2023 dan hingga saat ini keberadaannya belum diketahui.

Pencarian pun sudah dilakukan, tetapi hasilnya masih nihil.

Kronologi kakek hilang

Dari informasi yang dihimpun Tribun Bali, Nengah Widia hilang setelah pamit pergi ke rumah anaknya yang berjarak 200 meter pada Minggu 19 Maret 2023 siang.

Diketahui yang bersangkutan tinggal di rumah bersama anak bungsunya.

Setelah pamitan, lansia ini tak kunjung pulang ke rumah dan keberadaannya pun tak diketahui keluarganya.

Karena khawatir, pihak keluarga dan masyarakat melakukan pencarian di beberapa lokasi.

Hasilnya, keberadaan yang bersangkutan tak ditemukan.

Hingga kini keluarga masih melakukan pencarian di tempat yang sering dia singgahi, tetapi tetap saja nihil.

Keluarganya belum bisa memastikan mengingat kondisi Widia sudah pikun.

Menurut tokoh di Desa Gegelang, Dewa Komang Parwata, yang bersangkutan hilang sejak satu minggu yang lalu.

Pihak keluarga sempat datang ke balian atau paranormal sehingga disarankan menggunakan gong saat menggelar pencarian.

"Sampai sekarang belum ditemukan. Katanya disembunyikan wong samar (makhluk halus). Warga dan keluarga terus berusaha melakukan pencarian. Semoga bersangkutan ditemukan. Yang hilang ini sudah pikun serta linglung," kata dia, dikutip dari Tribun-Bali.com, Minggu.

Ciri-ciri korban

Kapolsek Manggis, Kompol I Gede Suarmawa, membenarkan kejadian ini.

Sesuai keterangan anak korban, yang bersangkutan sudah dalam keadaan pikun.

Sebelumnya, korban pernah meninggalkan rumah, tapi keberadaan tidak diketahui.

"Keberadaan bersangkutan belum ditemukan keluarga," jelas dia.

Ciri - ciri yang bersangkutan yakni tinggi badan diperkirakan sekitar 160 cm, rambut putih lurus, perawakan lurus, menggunakan baju kaus putih, serta celana pendek.

"Kita sudah melaksanakan pencarian bersama warga serta menyebarkan foto melalui WhatsApp group dan medsos," imbuh dia.

"Kalau ada masyarakat yang melihat bersangkutan, bisa melapor ke pihak keluarga dan kepolisian. Kita juga sudah melaksanakan koordinasi dengan warga, kadus, dan perbekel terkait lansia yang hilang seminggu lalu," tambah dia.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Pria Lansia Asal Gegelang Karangasem Bali Hilang Sejak Seminggu, Diduga Disembunyikan Wong Samar

https://denpasar.kompas.com/read/2023/03/27/070000178/kakek-di-bali-hilang-sejak-sepekan-keluarga-sempat-tanya-ke-paranormal

Terkini Lainnya

Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
 Jember Borong 5 Penghargaan dalam Sepekan
Jember Borong 5 Penghargaan dalam Sepekan
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com