Salin Artikel

Kritik Surat Gubernur Koster yang Tolak Timnas Israel, Anggota DPRD: Bali Milik Semua Orang

Menurutnya, terpilihnya Bali sebagai venue kejuaraan sepak bola yang diadakan setiap dua tersebut merupakan suatu kehormatan.

Apalagi, ajang tersebut merupakan momentum bagi pariwisata Bali untuk lebih mendunia dan kembali bangkit setelah dihantam pandemi Covid-19 dua tahun terakhir.

"Ini sebenarnya momentum U20 ini untuk menjadikan gaung Bali lebih Internasional dan biar bagaimana pun Bali itu milik semua orang. Tidak bisa kita berada di satu sisi," kata dia saat ditemui di Kantor DPRD Provinsi Bali pada Senin (27/3/2023).

"Bagi kami, kami orang Bali akan selalu hormat dengan siapa pun tamu yang datang ke Bali. Karena ini kan Bali kan beda ini kan keputusan pusat untuk mengadakan di Bali. Sebagai tuan rumah kita welcome saja siapa pun tamu yang datang kita akan hormati. Itulah karakter budaya Bali," lanjut dia.

Budi menilai keputusan Koster menolak kehadiran Timnas Israel merupakan sesuatu hal yang terburu-buru.

Oleh sebab itu, ia berharap Koster dalam waktu dekat akan mengubah sikapnya agar ajang Internasional tersebut tetap digelar di Bali.

"Terlalu cepat ya, ya kalau bisa kita duduk bersama biar bagaimana pun itu kegiatan olahraga dan olahraga harus lepas dari unsur politik. Harapan saya mari berjuang agar event itu dilakukan di Bali," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Koster mengatakan penolakan ini berkaitan dengan tindakan Israel yang melakukan gangguan dan penjajahan ke Palestina.

Namun Koster tidak menjelaskan gangguan yang dimaksud.

"Kan Israel itu melakukan gangguan, penjajahan terhadap Palestina," katanya di Kabupaten Karangasem, pada Jumat (24/3/2023).

Dalam surat yang beredar di grup aplikasi perpesanan Whatsapp tersebut, Koster dengan tegas menolak kedatangan Timnas Israel karena tidak sesuai dengan kebijakan politik pemerintah Indonesia.

"Berkenaan dengan keikutsertaan Tim dari Negara Israel, Kami menyampaikan sudut pandang bahwa kebijakan politik Israel terhadap Palestina yang tidak sesuai dengan kebijakan politik Pemerintahan Republik Indonesia, yang sampai saat ini masih menjadi masalah serius politik regional, serta tidak adanya hubungan diplomatik antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Israel," kata Koster dalam surat dengan Nomor: T.00.426/11470/SEKRET.

"Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon agar Bapak Menteri mengambil kebijakan untuk melarang Tim dari Negara Israel ikut bertanding di Provinsi Bali. Kami, Pemerintah Provinsi Bali menyatakan menolak keikutsertaan Tim dari Negara Israel untuk bertanding di Provinsi Bali. Hal ini dilakukan untuk menghormati hubungan diplomatik antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah negara lain di Dunia, khususnya yang berkaitan dengan Israel," lanjutnya,

Untuk diketahui, Piala Dunia U-20 ini direncanakan berlangsung pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023. Terdapat 24 negara termasuk Israel yang akan bertanding dalam ajang tersebut.

Kemudian, ada 6 stadion yang diproyeksikan untuk menyelenggarakan laga-laga Piala Dunia U20 tersebut,

Adapun enam stadion itu adalah Stadion Kapten Wayan Dipta (Gianyar, Bali) Stadion Manahan (Kota Solo, Jawa Tengah), Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) (Surabaya, Jawa Timur,) Stadion Jalak Harupat (Badung, Jawa Barat,) dan Stadion Jakabaring, (Palembang).

https://denpasar.kompas.com/read/2023/03/27/170221178/kritik-surat-gubernur-koster-yang-tolak-timnas-israel-anggota-dprd-bali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke