Salin Artikel

Foto WN Rusia Berpose Telanjang di Pohon Sakral Bali Ternyata Diambil 2 Tahun Lalu

Foto LK tersebut sempat viral di media sosial hingga menjadi sorotan karena dianggap menodai pohon berusia 700 tahun yang disakralkan masyarakat setempat tersebut.

Foto 2 tahun lalu

Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bali, Barron Ihsan mengatakan, foto tersebut dipotret dan diunggah ke media sosial milik LK sejak 2 tahun yang lalu.

Kepada petugas, LK mengaku saat pemotretan, tidak ada warga setempat yang melarang.

Karena itu, ia tidak menyadari bahwa area pohon kayu putih itu merupakan tempat suci yang berdampingan dengan Pura Babakan.

"LK sudah mengambil foto itu dua tahun lalu. Tadi saya cek buktinya itu fotonya diambil pada tanggal 11 april 2021. Jadi sudah dua tahun lalu. Dia upload ke Instagram juga pada tanggal yang sama. Entah siapa yang meng-up ini di tahun 2023," kata Baron kepada wartawan pada Kamis (13/4/2023).

"Apalagi menurut LK pada saat dia melakukan foto itu masyarakat di sekitar Kayu Putih tidak ada yang menegur sama sekali," sambungnya.

Berdasarkan pengakuan WNA tersebut, Barron menuturkan, dia berpose di pohon sakral tersebut semata-mata hanya ingin lebih tampak menyatu dengan alam.

Selain itu, saat sesi pemotretan LK sedianya berpose topless atau tanpa penutup dada. Kemudian, temannya berinisial A mengedit foto tersebut agar lebih menarik.

"Sebetulnya ini bukan foto telanjang, bukan foto pure telanjang yang seperti ini adalah foto topless dia masih menggunakan celana. Hanya ini diedit sedemikian rupa sehingga memenuhi unsur seni, estetika," kata dia.

Ditangkap

Barron menambahkan, WNA tersebut ditangkap di sebuah vila, Desa Pererenan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali pada Rabu (12/4/2024).

Tercatat, LK masuk ke Indonesia melalui Bandara Internasional Ngurah Rai dengan menggunakan izin tinggal terbatas investor atau C314 yang berlaku sampai 10 Desember 2024.

Pihak Imigrasi meminta LK agar segera meninggalkan Indonesia dalam waktu dekat. Namun Barron tidak menyebutkan bahwa WNA ini dideportasi.

"LK harus meninggalkan wilayah Indonesia dalam kesempatan pertama," kata dia.

Berfoto di pohon sakral

Sebelumnya diberitakan, sebuah foto yang memperlihatkan warga negara asing atau WNA berpose telanjang menempel di batang pohon besar viral di media sosial.

Lokasi foto itu berada di objek wisata Kayu Putih di Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Pohon besar tersebut berada di satu area dengan Pura Babakan yang disucikan warga setempat.

Kepala Desa Tua, I Wayan Budi Arta Putra membenarkan bahwa foto tersebut diambil di wisata Kayu Putih. Hanya saja, pihaknya belum bisa memastikan kapan foto itu diambil.

"Betul itu fotonya di Desa Tua, di wisata Kayu Putih. Kejadiannya belum bisa dipastikan. Belum jelas dan masih diselidiki," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (12/4/2023).

https://denpasar.kompas.com/read/2023/04/13/163118878/foto-wn-rusia-berpose-telanjang-di-pohon-sakral-bali-ternyata-diambil-2

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com