Salin Artikel

Isyarat Koster Tetap Tolak Kontingen Israel di World Beach Games Bali Usai Bertemu Menpora: Intinya Sesuai Konstitusi

Pernyataan tersirat itu diungkapkan Koster setelah bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Ario Bimo Nandito Ariotedjo atau Dito Ariotedjo di rumah jabatan gubernur di Denpasar, Bali, Jumat (14/4/2023).

"Pada intinya, World Beach Games ini berjalan sesuai amanah konstitusi. Enggak perlu diperdalam lagi," kata Koster saat wartawan menanyakan nasib atlet Israel, Jumat.

Sebelumnya, Koster pernah menyatakan dasar sikapnya menolak kontingen Israel dalam ANOC World Beach Games di Bali.

Saat menghadiri acara di Pura Besakih pada 5 April 2023, Koster mengungkapkan, penolakan itu didasarkan pada amanat Konstitusi Republik Indonesia dan Peraturan Menteri Luar Negeri (Permenlu).

Dukung acara digelar di Bali

Meski demikian, Koster menyatakan tetap mendukung ajang ANOC World Beach Games digelar di wilayahnya.

"Sebagaimana diberitakan sebelumnya waktu (Piala Dunia) U-20 kita membicarakan bagaimana agar World Beach Games ini berjalan dengan baik sesuai dengan konstitusi," kata Koster

"Dan baik dari tata kelola juga berjalan dengan lancar karena itu sudah ada kesepakatan Bali menjadi tuan rumah maka Pemerintah Provinsi Bali dan saya tentunya akan memberi ruang penuh agar acara ini berjalan lancar dan sukses," lanjut dia.

Peserta pertandingan dirilis

Sementara itu, Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari yang ikut serta dalam pertemuan tersebut mengatakan, akan merilis perwakilan negara yang bakal bertanding dalam ANOC World Beach Games di Bali.

"Dalam waktu dekat kami akan merilis ofisial negara peserta yang mengikuti Word Beach Games karena dalam waktu dekat saya sudah lapor ke Pak Menpora dan Pak Gubernur kita akan mengadakan demotion meeting artinya semua negara delegasi di Bali untuk mengadakan meeting," katanya.

"Sebelum itu kita menyampaikan kepada publik karena sebelum ini memang belum ada yang official dilaporkan kepada kami dari pihak ANOC sekarang sudah ada baru kita akan publish," lanjut Okto.

Dia juga berterima kasih pada Gubernur Koster yang telah memediasi pihak pengelola pantai di Nusa Dua Bali dengan panitia. Dengan demikian, tempat itu bisa dijadikan sebagai tempat pertandingan cabang olahraga sepak bola pantai.

Menurut Okto, hal itu menunjukkan komitmen dan kesiapan Bali.

"Kami berterima kasih Pak Gubernur yang akan memediasi untuk tempat Beach Soccer di Nusa Dua, jadi ada beberapa cabang olahraga yang venue-nya masih tentatif belum ada kesepakatan. Nah, ini akan menjadi pertimbangan kita dalam berkomunikasi dengan ANOC," kata dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Bali, Yohanes Valdi Seriang Ginta | Editor : Pythag Kurniati)

https://denpasar.kompas.com/read/2023/04/14/121736978/isyarat-koster-tetap-tolak-kontingen-israel-di-world-beach-games-bali-usai

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com