Salin Artikel

Curhat Pemudik di Pelabuhan Gilimanuk Bali, Antre 10 Jam untuk Masuk Kapal

Ia mengaku hampir saja kehilangan kesabaran karena sudah mengantre kurang lebih 10 jam hanya untuk masuk ke dalam kapal.

Namun, kerinduannya terhadap kampung halaman membuatnya tetap bertahan meski disengat udara panas dan terik matahari.

"Antrenya minta ampun panas dan macet. Ngantre dari jam 11 (malam) sampai jam 10 (pagi). Semua orang antre, emosi, marah tapi mau gimana lagi namanya mudik ya begitu dijalanin aja yang penting selamat sampai tujuan," kata dia, Rabu.

Mesin mobilnya terus menyala agar istri dan dua anaknya yang berusia 9 tahun dan 11 tahun tidak kepanasan.

Baru bisa mudik

Yudi bersama keluarga mudik ke Jember, Jawa Timur. Dia mengaku baru kali ini bisa mudik karena adanya pembatasan perjalanan dan aturan karantina Covid-19 selama tiga tahun terakhir.

Yudi bersyukur kedua anaknya tidak rewel selama menunggu antrean. Mereka hanya duduk diam dan sesekali ke luar dari mobil untuk buang air kecil dan merenggangkan tubuh.

"Maju Dikit-dikit ya cuma di dalam mobil aja, Alhamdulilah anak tidak rewel," katanya.

Persoalan serupa juga dialami, Arifin (40). Dia bersama enam sanak keluarganya berangkat dari Denpasar dengan mengendarai mobil pada Selasa (18/4) pukul 20.00 Wita.

Mereka tiba di Pelabuhan Gilimanuk pada pukul 24.00 Wita, dan mereka masih mengantre masuk hingga pukul 10.00 Wita.

"Mudik (tahun 2022) sebelumnya masih lancar, antre juga tapi tidak sampai 10 jam (penyebab antrean) apa ini puncaknya sama entar malam yah? Kemarin (tahun 2022) saya berangkat H-4," kata dia.

Pria yang bekerja sebagai sopir online di Bali berharap pemerintah segera merubah sistem tiket masuk ke kapal dan menggantikannya dengan e-money seperti sistem pembayaran kartu e-toll.

Menurutnya, pembelian pemberlakuan tiket manual menjadi penyebab macet dan antrean lama masuk ke kapal.

"Harapannya kalau bisa jangan offline atau online tapi e- tol di sana kan pembelian tiket 2 jalur kan pasti beli tiket bikin macet lagi. Kalau dulu e-tol pakai kartu langsung tempeli masuk," katanya.

Kata ASDP

Sementara itu, General Manager PT ASDP Ferry Indonesia Cabang Ketapang-Gilimanuk Muhammad Yasin, mengatakan, salah satu penyebab para pemudik mengantre 10 jam karena masih banyak di antara mereka yang membeli baru membeli tiket di pelabuhan.

Ditambah, memasuki H-3 Lebaran 2023 mobilitas penumpang mulai mengalami peningkatan.

"Misalnya mereka datang jam 14.00 Wita. kalau sudah reservasi tiket sudah bisa masuk karena tiket sudah sesuai dengan jam, tapi begitu mereka datang belum punya tiket ya mereka harus pesan tiket, dan tiket mask belum tentu pukul 14.00 Wita, bisa pukul 20.00 Wita karena jadwal sebelumnya sudah habis. Itu yang mereka harus menunggu," katanya.

Oleh sebab itu, Yasin menghimbau para pemudik agar membeli tiket melalui aplikasi Ferizy untuk mencegah penumpukan penumpang di jalur manuver antrean keberangkatan Pelabuhan Gilimanuk.

"Jadi tolong sampaikan harus aplikasi mandiri dan datang ke pelabuhan sesuai dengan jamnya. Mudah banget tapi karakter penumpang ini cendrung nanti saja beli di pelabuhan. Kalau normal iya kalau padat tentu akan kalah dengan yang lebih dahuluan," kata dia.

https://denpasar.kompas.com/read/2023/04/19/171445078/curhat-pemudik-di-pelabuhan-gilimanuk-bali-antre-10-jam-untuk-masuk-kapal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke