Salin Artikel

Pura Batu Bolong di Lombok: Daya Tarik, Sejarah, dan Rute

KOMPAS.com - Pura Batu Bolong terletak di Jalan Raya Senggigi, Pantai Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.

Pura Batu Bolong merupakan tempat wisata dan tempat ibadah umat Hindu.

Banyak wisatawan datang ke Pura Batu Bolong, untuk melihat sunset.

Pura Batu Bolong

Daya Tarik Pura Batu Bolong

Pura Batu Bolong mengingatkan pada Pura Tanah Lot di Tabanan, Bali. Pura sama-sama terletak di pinggir pantai.

Pura Batu Bolong dibangun di atas karang yang menjorok ke laut sehingga memberikan nuansa yang berbeda sebagai sebuah pura.

Pura Batu Bolong berada di pantai berpasir hitam yang dan memiliki lubang di tengahnya. Untuk itulah, pura tersebut dinamakan Batu Bolong.

Wisatawan dapat menikmati sunset dengan cara yang berbeda di tempat tersebut.

Pemandangan pantai juga semakin lengkap dengan adanya nelayan tradisional yang sedang menyelam atau memancing.

Saat matahari mulai tenggelam, air di sekitar Pantai Senggigi secara perlahan berwarna oranye mengikuti warna matahari yang akan menuju ufuk barat.

Ombak juga akan semakin tinggi sehingga memunculkan perasaan damai dan takjub secara bersamaan.

Suasana seperti tersebut yang jarang ditemukan di tempat lain saat menikmati sunset.

Pura Batu Balonng berhadapan langsung dengan Selat Lombok dan Gunung Agung Bali, menjadikan pura tersebut sebagai tempat strategis untuk melihat sunset.

Bagi umat Hindu dua tempat di depan Pura Batu Bolong tersebut tidak hanya indah, namun dapat memberikan ketenangan dan kedamaian untuk umat yang beribadah.

Mengingat Pura Batu Balong adalah tempat ibadah, pengunjung wajib menghormati setiap ketentuan yang ada.

Sejarah Pura Batu Bolong

Dilansir dari Kompas.com (08/07/2013), keberadaaan Pura Batu Bolong tidak terlepas dari perjalanan seorang pendeta Hindu, Dang Hyang Dwijendra, dari Jawa Timur ke Bali hingga Lombok.

Selama perjalanan beliau kerap berpindah-pindah tempat.

Setelah mengelilingi pantai selatan Pulau Bali, Dang melanjutkan perjalanan ke Bali Utara, antara lain Pura Pulaki hingga Pura Ponjok Batu.

Dari tempat terakhir tersebut, Dang Hyang Dwijendra disebut menolong beberapa orang bendega atau nelayan perahu yang karam dekat Ponjok Batu.

Para Bendega asal Lombok yang telah diselamatkan tersebut konon turut mengantar Dang Hyang Dwijendra yang juga disebut dengan nama Ida Peranda Sakti Wawu Rauh hingga ke Lombok dan menjejakkan kaki di Batu Bolong.

Pura Batu Bolong diperkirakan dibangun pada abad ke-16.

Harga Tiket Masuk Pura Batu Bolong

Tidak tarif khusus untuk masuk ke Pura Batu Bolong.

Pengunjung hanya memberikan donasi seikhlasnya di kotak donasi yang disediakan di depan pintu.

Pengelola kemudian akan meminjamkan kain selendang untuk disabukkan ke pinggang sebagai penanda tamu.

Jam Buka Pura Batu Bolong

Pura Batu Bolong mulai buka pukul 07.00 WITA hingga 17.00 WITA

Namun pada perayaan agama Hindu, jam buka Pura Batu Bolong dapat lebih panjang.

Rute Pura Batu Bolong

Pantai Senggigi merupakan pantai yang populer. Perjalanan menuju Pura Batu Bolong menuju arah Pantai Senggigi.

Jarak tempuh Pura Batu Bolong dari Kota Mataram sekitar 12,4 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 23 menit.

Perjalanan akan melalui Jl Udayana, Jl Adisucipto, Jl Saleh Sungkar, dan Jl Raya Senggigi.

Editor: I Made Asdhiana

Sumber:

travel.kompas.com, ticmpu.id, dan lombok.tribunnews.com

https://denpasar.kompas.com/read/2023/05/13/204925678/pura-batu-bolong-di-lombok-daya-tarik-sejarah-dan-rute

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke