Mayat Pria Tanpa Identitas Tergeletak di Pinggir Jalan Denpasar, Ada 10 Luka Tusuk di Tubuh Korban

KOMPAS.com - Mayat seorang pria ditemukan dalam kondisi tubuh dipenuhi luka tusuk di Kota Denpasar, Bali pada Minggu (4/6/2023).

Jasad pria yang belum diketahui identitasnya tersebut ditemukan warga tergeletak di pinggir Jalan Dewi Madri, Denpasar Timur.

Saat ini, polisi masih menyelidiki kasus tersebut untuk mengungkap kematian korban.

Ciri-ciri mayat

Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi menemukan beberapa luka tusuk yang tersebar di punggung dan perut korban.

Sedangkan, di sekitar lokasi kejadian polisi menemukan dua pasangan sandal jepit yang tercecer dan satu buah ponsel.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi mengungkapkan ciri-ciri mayat pria tersebut.

Ketika ditemukan, korban mengenakan baju kaos hitam bertulisan Built For Speed, dan celana kain pendek warna coklat.

"Kondisi korban kepala menghadap ke utara, rambut ikal diikat, kaki ke arah selatan telekuk, ada luka tusuk di bagian punggung belakang enam tusuk dan bagian perut empat tusuk," kata dia, Minggu (4/6/2023).

Saat ini, jenazah korban sudah berada di RSUP Prof Ngoerah (Sanglah) Denpasar untuk ditindak lebih lanjut.

Suara motor terjatuh

Sukadi mengatakan, keberadaan jenazah korban pertama kali diketahui oleh penghuni rumah kos di depan tempat kejadian.

Sekitar pukul 03.55 Wita, saksi terbangun dari tidurnya karena mendengar iringan suara sepeda motor saling berkejaran.

Kemudian, terdengar suara sepeda motor terjatuh dan diikuti oleh lolongan anjing.

Lalu sepeda motor tersebut bergerak menuju arah timur.

"Sekitar jam 04.30 Wita, saksi bangun mau ke kamar mandi melihat ada orang tergeletak di jalan depan gerbang," ujar dia.

Atas kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Kepala Dusun setempat dan dilanjutkan ke pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Denpasar Timur.

Saat ini, polisi masih menyelidiki terkait peristiwa yang menimpa korban tersebut.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Bali, Yohanes Valdi Seriang Ginta | Editor Teuku Muhammad Valdy Arief)