Salin Artikel

Elektabilitas Golkar Merosot, Luhut: Harus Diperbaiki Enggak Bisa Cuma Ditangisi

Menurutnya, para elite partai berlambang beringin tersebut harus menyiapkan langkah-langkah serius untuk memperbaiki kondisi tersebut jelang Pemilu 2024.

"Ya memang harus ada langkah-langkah memperbaiki itu enggak bisa juga kita menangisi saja. Harus ada langkahnya, apa langkahnya? itu elite-elite Golkar saja," kata dia saat ditemui di UID Bali Campus, Pulau Serangan, Denpasar, Bali pada Selasa (25/7/2023).

Luhut mengaku bersedia mengantikan Airlangga Hartarto dari posisi Ketua Umum Golkar jika banyak kader yang mendukung. Bahkan, selama ini sejumlah kader senior sudah sering menemuinya.

"Kalau (banyak kader yang) mendukung mau (jadi Ketua Umum Golkar). Iya betul berkali-kali saya didatangi (kader senior Golkar)," kata dia.

Meski demikian, Luhut memastikan tidak akan ikut campur terkait mekanisme pergantian pemimpin di tubuh Golkar.

"Airlangga itu teman baik saya, saya nggak ada masalah, sorry, biarin saja mekanisme mereka jalan. Saya sih nunggu aja, enggak ada kepentingan yang begitu serius," kata dia.

Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas pada 29-10 Mei 2023 Golkar menempati urutan keempat dengan elektabilitas 7,3 persen.

Partai Golkar tertinggal jauh dari PDI-P yang meraup 23,3 persen suara, Gerindra 18,6 persen, dan Partai Demokrat 8 persen.

Margin of error survei itu sebesar 2,83 persen. 

Sementara pada survei sebelumnya atau Januari 2023, elektabilitas Partai Golkar sebesar 9 persen.

Sementara itu, berdasarkan survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), elektabilitas Partai Golkar sebesar 6 persen, di bawah PDI-P 23,7 persen, Gerindra 14,2 persen, dan PKS 6,2 persen.

https://denpasar.kompas.com/read/2023/07/25/150407978/elektabilitas-golkar-merosot-luhut-harus-diperbaiki-enggak-bisa-cuma

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke