Salin Artikel

Kronologi WN Jepang Tewas Saat Main "Fly Fish" di Bali, Terjatuh pada Ketinggian 3 Meter dari Atas Air

KOMPAS.com - Seorang pria asal Jepang berinisial KS (60) tewas saat bermain fly fish di Water Sport Bali Coral Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, Bali.

Korban KS tewas usai terjatuh dari ketinggian tiga meter dari atas air, sedangkan anaknya KH (15) terluka dan menjalani perawatan.

Polisi sedang menyelidiki ada atau tidaknya unsur pidana atas kecelakaan yang menyebabkan KS tewas dan KH terluka.

"Saat ini, Ditpolair telah melakukan proses lidik lebih lanjut dan Dit Intelkam Polda Bali sedang berkoordinasi dengan pihak Konsulat Jepang," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (19/8/2023).

Kronologi

Kejadian ini bermula saat satu keluarga yang terdiri dari KS, istri, dan tiga anaknya bermain fly fish di Water Sport Bali Coral Tanjong Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, pada Jumat (18/8/2023) pukul 10.00 Wita.

Pada sesi pertama fly fish diikuti oleh dua anak korban yang didampingi oleh driver boat bernama Zaini dan instruktur bernama Wahyu.

Mereka bermain fly fish selama lima menit dan berhasil mendarat dengan selamat.

Sesi kedua, fly fish dikuti oleh kedua korban. Pada ketinggian 40 meter dari pantai, tiba-tiba fly fish oleng dan miring ke kanan. Instruktur terjatuh dan disusul kedua korban.

"WNA Jepang, kedua korban terlepas dari pegangan dan terjatuh sekitar 3 meter dari atas air," kata Jansen.

Kedua korban lalu ditarik oleh karyawan Water Sport Bali Coral Tanjung Benoa ke daratan.

Korban KS ditemukan dalam keadaan pingsan, sedangkan KH ditemukan sadar dengan luka pada pelipis kiri.

Karyawan kemudian memberikan pertolongan pertama dengan memompa dada korban KS. Namun, korban KS tetap tidak sadarkan diri.

"Kemudian dibawa ke rumah sakit untuk tindakan pertolongan, namun korban dinyatakan meninggal dunia," kata Jansen.

Polisi menyelidiki peristiwa meninggalnya WN Jepang tersebut.

Kasubdit Gakkum Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Bali AKBP James IS Rajagukguk mengatakan, penyelidikan ini untuk menentukan ada tidaknya unsur tindak pidana atau kelalaian dalam peristiwa tersebut.

Jame menambahkan, polisi telah memeriksa delapan orang yang terdiri dari perwakilan Water Sport Bali Coral, keluarga korban, dan saksi yang berada di lokasi kejadian.

"Kita kan belum gelar (perkara), jadi hasil pemeriksaan kita kumpulin dulu, baru kita gelar, baru kita tentukan apakah ada unsur tindak pidana atau tidak, untuk kelalaian ada apa enggak," kata dia saat dihubungi pada Senin (21/8/2023).

Selain itu, wahana wisata air di lokasi kejadian telah dipasang garis polisi untuk memperlancar penyelidikan peristiwa tersebut.

Pihaknya juga masih menunggu persetujuan dari keluarga untuk melakukan otopsi terhadap jenazah korban.

"Ini lagi ajukan untuk permintaan otopsi. Cuma ini kan dari keluarganya lagi dipertemukan dengan pihak dari rumah sakit sama dokter yang melaksanakan otopsi," kata dia.

Jenazah korban KS saat ini dititipkan ke RSUP Prof Ngoerah (Sanglah) Denpasar sambil menunggu hasil koordinasi antara kepolisian, pihak keluarga, dan konsulat Jepang.

https://denpasar.kompas.com/read/2023/08/21/161853278/kronologi-wn-jepang-tewas-saat-main-fly-fish-di-bali-terjatuh-pada

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke