Salin Artikel

Polisi Sebut Jatuhnya "Flying Fish" yang Tewaskan WN Jepang Diduga akibat Faktor Alam

Kesimpulan sementara itu berdasarkan hasil gelar perkara setelah penyidik memeriksa orang saksi terkait kejadian tersebut.

"Sementara belum ditemukan faktor lain penyebab kematian kecuali karena kecelakaan. Penyebab kecelakaan itu salah satunya adalah karena faktor alam," kata Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan kepada wartawan pada Rabu (23/8/2023).

"Ketinggian (ombak) secara detail enggak (tahu), tapi diduga namanya alam tiba-tiba ada angin ombak agak tinggi dia langsung terhempas,"sambungnya.

Jansen memastikan pihak pengelola wahana water sport tersebut sudah memberlakukan prosedur standar operasi (standard operating procedure/SOP).

Salah satu di antaranya adalah turis menggunakan pelampung dan didampingi oleh infrastruktur.

"Dari gelar awal, dari saksi-saksi belum ditemukan unsur lain selain kecelakaan, berarti sudah sesuai SOP," kata dia.

Ia mengatakan, jenazah korban telah diserahkan kepada keluarganya setelah mereka menolak permintaan otopsi dari penyidik. Keluarga berencana memulangkan jenazah KS dalam waktu dekat.

"Seperti kemarin itu SOP-nya dia sudah pakai baju pelampung, sudah dilakukan, ada operator tapi pas lagi berjalan ada hempasan ombak terpental sehingga tidak bisa dihindari hal tersebut," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, peristiwa ini bermula pada saat KS dan istrinya bersama tiga anak mereka bermain flying fish di Water Sport Bali Coral Tanjong Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali pada Jumat (18/08/2023) pukul 10.00 Wita.

Sesi pertama flying fish diikuti oleh dua anak korban yang didampingi oleh driver boat bernama Zaini dan infrastruktur bernama Wahyu. Mereka bermain flying fish selama lima menit dan berhasil mendarat dengan selamat.

Sesi kedua flying fish diikuti oleh KS dan anaknya berinisial KH. Pada ketinggian 40 meter dari pantai tiba-tiba flying fish oleng dan miring ke kanan. Infrastruktur terjatuh dan disusul kedua korban.

"WNA Jepang, kedua korban terlepas dari pegangan dan terjatuh sekitar 3 meter dari atas air," kata kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan dalam keterangan rilisnya, Sabtu (19/8/2023).

Kedua korban lalu ditarik oleh karyawan Water Sport Bali Coral Tanjung Benoa ke daratan. Korban KS ditemukan dalam keadaan pingsan, sedangkan KH ditemukan sadar dengan luka pada pelipis kiri.

Karyawan kemudian memberikan pertolongan pertama dengan memompa dada korban KS. Namun, korban KS tetap tidak sadarkan diri dan dinyatakan meninggal dunia.

https://denpasar.kompas.com/read/2023/08/23/205115378/polisi-sebut-jatuhnya-flying-fish-yang-tewaskan-wn-jepang-diduga-akibat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke