Sebab, insiden yang terjadi pada Jumat (1/9/2023) sekitar pukul 13.00 Wita tersebut menyebabkan lima orang karyawan di resor tersebut meninggal dunia.
"Tidak menutup kemungkinan ada faktor kelalaian dari pihak manajemen maupun dari teknisi tidak memeriksa secara teliti kondisi lift tersebut maupun melakukan perawatan secara kontinu serta kurangnya safety dengan kondisi TKP sangat curam," kata Kapolsek Ubud Kompol I Made Uder, Jumat.
Uder mengatakan dari hasil olah TKP, insiden tersebut terjadi diduga akibat tali seling yang terbuat dari baja putus kemudian tabung lift terjun bebas pada kemiringan 35 derajat.
"Ada dugaan pada saat kelima orang korban tersebut hendak naik ke atas dan sudah hampir dekat dengan titik pemberhentian lift, tiba-tiba tali seling yang terbuat dari baja sebagai penarik tabung lift putus," kata dia.
Serta, tiga orang perempuan yakni Ni Luh Superningsih (20), Kadek Hardiyanti (24), dan Kadek Yanti Pradewi (19).
Uder mengatakan resor tersebut dibangun di atas tebing.
Lift tersebut biasanya digunakan oleh tamu dan karyawan sebagai sarana untuk mengakses di area resor. Panjang rel lift tersebut sekitar 60 meter dengan kemiringan lift 35 derajat.
Sementara, kejadian tersebut bermula pada kelima korban naik lift sekitar pukul 13.00 Wita.
Beberapa menit kemudian atau pada saat gondola hendak mencapai puncak, sejumlah saksi mendengar suara teriakan dan suara benturan di area lobi.
Sontak, para karyawan berlari ke luar dan menemukan tali seling putus. Sedangkan, lift dan korban terhempas dari rel. Mereka menemukan korban tergeletak di dekat lift dalam kondisi bersimbah darah.
"Lima orang korban hendak naik ke atas dengan menaiki lift dengan posisi berdiri, selanjutnya lift naik ke atas, namun saat itu saksi mendengar ada suara teriakan dan suara yang sangat keras seperti ada benda terjatuh dan terbentur," kata dia.
https://denpasar.kompas.com/read/2023/09/01/220244178/lift-resor-di-bali-jatuh-sebabkan-5-orang-tewas-polisi-selidiki-unsur