Salin Artikel

Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi Bali: Dulu Diminta Kerja dengan Irama "Rock n Roll", Kini Mandek

DENPASAR, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sempat meminta pengerjaan proyek jalan tol Gilimanuk-Mengwi, Bali, harus cepat seperti irama musik rock and roll.

Namun, hingga kini, kabar dimulainya pengerjaan proyek jalan tol sepanjang 96,21 kilometer yang ditargetkan akan rampung pada tahun 2025 ini masih belum jelas.

Kapala Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Biro Pemkesra) Sekretariat Daerah Provinsi Bali I Ketut Sukra Negara mengatakan, rencananya pembebasan lahan ditargetkan selesai pada 2023 dan pengerjaan tol secara fisik dimulai pada 2024.

Namun, proses ganti rugi lahan terhadap masyarakat terdampak hingga saat ini masih belum berjalan. Terhitung luas lahan sekitar 1.100 hektar atau 96,8 kilometer.

"Sudah akhir 2023 belum ada tanda-tanda ke arah itu. Seharusnya 2023 akhir Desember sudah selesai pembebasan lahan, kalau mengacu ke planing yang ada dan 2024 sudah mulai fisik," kata dia saat dihubungi wartawan, Selasa (3/10/2033).

Ia mengaku belum mendapat kepastian dari pemerintah pusat mengenai nasib proyek pembangunan jalan tol tersebut.

Rencananya, dalam waktu dekat pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR dan Jalan Tol BCT Pusat bersama para kepala desa dari wilayah terdampak untuk membicarakan masalah ini.

"Pemerintah pusat belum sampaikan sampai saat ini kita juga belum dapat informasi yang pasti bagaimana kelanjutan proyek tol kita juga banyak yang telepon dan jawaban kita normatif kita juga belum dapat penjelasan dari pusat," kata dia.

"Kepala desa Tabanan, Jembrana dan Badung sempat berkumpul menanyakan masalah itu, jadi rencananya nanti kita akan koordinasi mengundang Badan Jalan Tol BCT Pusat termasuk Kementerian PU untuk memberikan penjelasan,"lanjutnya.

Sukra menjelaskan, pemerintah provinsi Bali sudah melaksanakan tugas dan kewenangannya, yakni mulai dari sosialisasi dan penetapan lokasi pembangunan tol.

"Padahal kan kemarin sudah ada groundbreaking-nya yang melakukan Menteri (PUPR) langsung di Pekutatan memang kewenangannya ada di pusat sekarang yaitu Kementerian PUPR, BPJT atau di konsorsiumnya," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menargetkan pembangunan Jalan Tol Jagat Kerthi Bali, Gilimanuk-Mengwi, Bali, bakal rampung pada 2025.

Ia meminta Direktur Utama PT Tol Jagat Kerthi Bali Tito Sulistio agar memangkas target pembangunan jalan tol ini menjadi empat tahun (2022-2025) dari target tujuh tahun (2022-2028).

Basuki mengibaratkan pengerjaan proyek jalan tol sepanjang 96,21 kilometer ini harus cepat seperti irama musik rock and roll.

"Saya minta betul kepada Pak Tito bahwa penyelesaian hanya 90 kilometer, saya ingin mengikuti irama jegog (gambelan) tadi, irama jegog tadi rock and roll, tapi kalau diselesaikan 7 tahun 90 kilometer itu keroncong," kata dia yang disambut tawa para undangan dalam acara peletakan batu pertama Jalan Tol Jagat Kerthi Bali, Gilimanuk-Mengwi, Bali, pada Sabtu (10/9/2022).

Adapun Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi ini akan dibangun melintasi tiga kabupaten, 13 kecamatan dan 58 desa dengan perkiraan biaya investasi proyek ini sebesar Rp 24,6 triliun.

Nantinya, jalan tol ini memiliki lajur khusus sepeda motor di seksi Pekutanan-Mengwi sepanjang 40 kilometer. Selain itu, tol juga memiliki fasilitas lajur khusus sepeda dayung.

Jalan tol ini disebut menjadi solusi atas permasalahan kemacetan ruas arteri nasional dan mempersingkat waktu perjalanan menuju Denpasar yang awalnya bisa sekitar 5-7 jam dapat menjadi sekitar 1,5-2 jam saja.

"Tahun 2023 mulai fisik dan insya Allah dengan doa bisa diselesaikan tahun 2025 karena apa pun yang direncanakan untuk paramount untuk golf tanpa ada jalan tol pasti enggak akan jadi semua," kata Basuki saat itu.

https://denpasar.kompas.com/read/2023/10/03/204830378/proyek-tol-gilimanuk-mengwi-bali-dulu-diminta-kerja-dengan-irama-rock-n

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke