Salin Artikel

Peluru Ditemukan di Tubuh Satwa yang Mati Diburu di TN Bali Barat

BULELENG, KOMPAS.com - Dokter hewan melakukan pemeriksaan pada tubuh belasan satwa yang mati diburu di hutan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.

Dokter Hewan TNBB, Hana Retno Erdianti mengatakan, ditemukan luka tembak pada tubuh 11 ekor kijang, satu ekor rusa, dan tiga ekor babi hutan yang mati akibat perburuan liar.

"Ada luka tembak yang tembus ke daerah tubuh yang lain. Bahkan kami temukan ada satu peluru yang masih menempel di kulit salah satu hewan kijang," ujarnya di Buleleng, Senin (16/10/2023).

Ia menambahkan, peluru yang ditemukan di tubuh kijang tersebut telah diserahkan kepada penydik Polres Buleleng untuk digunakan sebagai barang bukti.

Menurutnya, belasan satwa yang mati itu sudah dewasa dengan rentangan usia empat hingga lima tahun.

"Hasil pemeriksaan kami, kijang, babi hutan, dan rusa masuk usia dewasa semua. Kijang sudah ada tanduknya," imbuh dia.

Dari 11 ekor kijang yang mati, empat ekor di antaranya jantan dan tujuh ekor betina. Lalu, tiga ekor babi hutan terdiri dari dua betina dan satu jantan. Lalu satu ekor rusa berjenis kelamin jantan.

"Usai diperiksa, hewan-hewan tersebut langsung kami kubur di dekat penangkaran TNBB," kata Retno yang juga menjabat Kepala Pengendali Ekosistem Hutan TNBB.

Ia menjelang, kijang, rusa maupun babi hutan memang hidup dengan cara bergerombol. Sehingga, dalam kasus perburuan liar ini banyak satwa yang mati tertembak.

Pihaknya menduga pelaku mengincar satwa-satwa yang ada di kawasan TNBB untuk kepentingan konsumsi, atau sekedar menyalurkan hobi berburu.

"Kalau yang jantan mungkin untuk mencari tanduknya, atau mungkin juga untuk dijual dagingnya karena jumlahnya cukup banyak," katanya.

https://denpasar.kompas.com/read/2023/10/16/185335378/peluru-ditemukan-di-tubuh-satwa-yang-mati-diburu-di-tn-bali-barat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke