Salin Artikel

Soal Pencopotan Baliho Saat Jokowi Kunker di Bali, Koster: Asal Jangan Cuma Ganjar

Asalkan, tindakan tersebut sesuai protokol kepresidenan dan tidak tebang pilih.

Artinya bukan hanya menyasar alat peraga dari PDI-P dan pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

"Kalau memang itu ada aturannya dan aturan dijalankan dengan protokol atau protap di tempat acara saya kira wajar saja, tapi ya semua. Jangan cuma PDI-P aja. Asal jangan cuma Ganjar, ya semua gitu, enggak ada masalah kita," kata dia kepada wartawan di Sanur, Denpasar, Bali, pada Rabu (1/11/2023).

Mantan Gubernur Bali ini mengatakan, sudah mendapat informasi bahwa baliho Ganjar-Mahfud dan sejumlah atribut PDI-P yang sempat dicopot sudah dipasang kembali ke tempatnya semula.

Selain itu, Koster menyakini tak ada unsur politik dalam tindakan pemerintah provinsi Bali terkait hal tersebut.

Pihaknya pun tidak ingin memperpanjang persoalan itu dan memilih untuk fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Bali.

"Enggak ada (unsur politik) menjadi politis karena dipolitisasi orang, memang udah dari awal pemasangan jalan terus sampai sekarang pasang lagi," kata dia.

Sebagai informasi, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bali mencopot baliho dan sejumlah atribut PDI-P di Desa Batu Bulan, Kabupaten Gianyar, Bali, pada Selasa (30/10/2023).

Pencopotan tersebut dalam rangka menjaga netralitas aparatur negara saat Presiden Joko Widodo melaksanakan kunjungan kerja di lokasi tersebut.

Selain itu, kebijakan penurunan atribut politik tersebut merupakan hasil kesepakatan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) dalam rangka kunjungan kerja Kepala Negara di Pulau Dewata.

https://denpasar.kompas.com/read/2023/11/01/155109078/soal-pencopotan-baliho-saat-jokowi-kunker-di-bali-koster-asal-jangan-cuma

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke