Salin Artikel

Mahasiswa Magang Asal Bali Meninggal di Amerika, Keluarga Belum Tahu soal Penyebab Kematian

Namun Roi, sapaan akrabnya, meninggal dunia saat menjalani program magang di Amerika Serikat. Penyebab kematiannya masih belum diketahui.

Berangkat pada Oktober

Kakak sepupu Roi, Sudiarsana mengungkapkan, Roi memberanikan diri merantau ke negeri orang berbekal pendidik diploma 2 (D2) di sekolah perhotelan di Kota Singaraja, Provinsi Bali.

Pemuda asal Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali ini, mendaftar program magang ke luar negeri secara mandiri.

Tekad Roi bekerja di luar negeri untuk mengubah nasib tak mampu dibendung. Mahasiswa Kampus Bali Internasional ini berangkat ke Amerika Serikat pada 30 Oktober 2023.

Di sana, Roi bekerja di salah satu hotel di Kota Nashville, Tennessee, Amerika Serikat, menggunakan visa J1. 

Pada Minggu (5/11/2023), Roi ditemukan meninggal dunia di kamar hotel oleh petugas kepolisian setempat. Penyebab kematiannya hingga saat ini masih belum dipastikan.

Sudiarsana mengungkapkan, pihak keluarga menerima kabar duka bahwa Roi telah meninggal dunia, pada Senin (6/11/2023).

Keluarga sangat terpukul dengan kabar duka tersebut. Bagaimana tidak, bekerja di luar negeri telah menjadi hal yang diimpikan sejak lama oleh Roi. Namun cita-cita itu tak sempat terwujudkan.

"Dari tamat sekolah, Roi memang sudah bercita-cita ingin bekerja di luar negeri karena gajinya lebih besar," tutur Sudiarsana melalui sambungan telepon, Selasa (14/11/2023).

Tak mengeluh sakit

Roi merupakan anak bungsu dari pasangan Putu Resita dan Wayan Sudarsini.

"Dia anak laki satu-satunya di keluarga, jadi dia merasa akan menjadi tulang punggung keluarganya," sambung dia.

Kabar meninggalnya Roi membuat keluarganya cukup terkejut. Pasalnya selama bekerja sebagai tukang masak, Roi tidak pernah mengeluh sakit.

"Sebelum berangkat juga kondisinya sehat. Sebelum ke bandara, kami sempat jalan-jalan dulu ke mal. Saat itu dia sangat ceria, tidak ada keluhan sakit," katanya.

Begitu pun juga saat berada di Amerika, Roi tidak menunjukkan tanda-tanda sakit.

"Setelah sampai di Amerika juga dia tidak pernah mengeluh sakit, jadi setiap ditelepon kami hanya memberikan dia dukungan agar semangat bekerja," lanjut Sudiarsana.

Ingin bantu ekonomi keluarga

Pada 2022 lalu Roi pernah magang ke Prancis selama enam bulan. Ia memutuskan untuk menjadi pekerja migran di Amerika pada 2023, demi meningkatkan perekonomian keluarga.

Orangtua Roi adalah seorang petani dan pedagang nasi jinggo keliling. Untuk mewujudkan itu, Roi dan keluarganya telah merogoh biaya yang tidak sedikit.

Sudiarsana menjelaskan, Roi juga sempat bertekad ingin membantu adik-adik sepupunya kelak agar bisa mengikuti jejaknya menjadi pekerja migran Indonesia. Namun cita-cita itu tak sempat ia wujudkan

Hingga saat ini pihak keluarga mengaku belum mengetahui penyebab meninggalnya Roi. Namun keluarga mengetahui bahwa jenazah Roi telah diotopsi.

Penjelasan Kepala Disnaker

Rencananya, jenazah Roi akan dipulangkan ke tanah air, pada Kamis (16/11/2023) dan kemungkinan tiba di rumah duka pada Jumat (17/11/2023).

Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Buleleng, Komang Sumertajaya menyampaikan, pemulangan jenazah Roi, akan dibiayai sepenuhnya oleh pihak asuransi. Mengingat Roi merupakan pekerja migran legal.

"Terkait biaya proses kepulangan almarhum ke tanah air dicover oleh asuransi, pasca selesai dilakukan otopsi. BP3MI Bali telah menghubungi pihak keluarga almarhum," ujarnya.

Tanggapan pihak kampus

Direktur Kampus Bali International Kadek Enggi Aditya menyebutkan, Roi merupakan mahasiswa di Kampus Bali International yang mengambil studi diploma 2 (D2) di Jurusan FnB Divisi Culinary.

Dia mengungkapkan, Roi tercacat sebagai mahasiswa di Kampus Bali International sejak Mei 2023.

Ia mengetahui kematian mahasiswanya saat diinformasikan oleh pihak hotel tempat Roi magang. Pihaknya mengaku kaget dengan kabar itu sebab selama ini Roi terlihat sehat.

"Pihak hotel yang memberikan informasi (meninggalnya Roi). Yang membuat saya kaget karena meninggalnya mendadak. Tidak ada gejala sakit langsung meninggal di apartemen," kata dia.

Pihaknya mengaku telah mendatangi rumah keluarga Roi untuk menyampaikan belasungkawa dan berkoordinasi untuk pemulangan jenazah.

https://denpasar.kompas.com/read/2023/11/15/123134378/mahasiswa-magang-asal-bali-meninggal-di-amerika-keluarga-belum-tahu-soal

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com