Salin Artikel

Dinkes Se-Bali Diminta Tingkatkan Kewaspadaan Ancaman Penyakit Pneumonia

DENPASAR, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali, I Nyoman Gede Anom meminta Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota di seluruh Bali untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit pneumonia.

Hal tersebut menindaklanjuti surat edaran Kementerian Kesehatan (SE) Nomor PM.03.01/C/4732/2023 tentang Kewaspadaan terhadap Kejadian Mycoplasma Pneumonia di Indonesia.

"Pedoman kita adalah SE dari Kemenkes, dan kita teruskan ke kabupaten/kota untuk meningkatkan kewaspadaan terkait penyakit ini," kata dia saat dihubungi pada Selasa (5/12/2023).

Ia mengatakan, surat edaran tersebut juga diteruskan kepada seluruh layanan kesehatan baik rumah sakit maupun puskesmas di Bali.

Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk memantau dan menangani bila ada wisatawan yang memiliki ciri-ciri penyakit tersebut.

"Kita selalu koordinasi dengan KKP di Bandara I Gusti Ngurah Rai, mereka sudah punya protap terkait penanganan bila ada wisatawan yg memiliki ciri-ciri terkait kasus ini," kata dia.

Anom mengaku, sejauh ini belum ada laporan penemuan penyakit tersebut, baik di Dinas Kesehatan kabupaten atau kota maupun layanan kesehatan lainnya.

"Sampai saat ini belum ada laporan kasus ini dari Dinkes, RS, Puskesmas dan dokter spesialis anak di kabupaten atau kota di Bali," katanya.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan kenaikan kasus pneumonia yang menyerang anak-anak di China Utara.

Pasien menunjukkan gejala pneumonia seperti demam, kelelahan, dan batuk. Hingga saat ini belum ada kasus kematian yang dilaporkan.

Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi mengatakan telah menerima laporan kasus mycoplasma pneumonia masuk ke Indonesia.

Laporan itu diterima melalui Dinas Kesehatan DKI Jakarta, namun pemerintah masih memverifikasi jumlah kasusnya.

"Sudah ada laporan, tapi baru lisan dari DKI Jakarta. Dan hari ini akan diverifikasi oleh Dinkes DKI Jakarta sekaligus melakukan pemeriksaan epidemiologi," kata Nadia, Selasa.

Kendati demikian, Nadia meminta masyarakat tidak perlu khawatir. Sebab, penyebab pneumonia bukan bakteri atau virus baru seperti Covid-19 maupun ebola. Karena bukan bakteri dan virus baru, cara mendeteksi dan obat penangkalnya sudah ada.

"Pneumonia mycoplasma bukan penyakit baru seperti Covid-19. Penyakit ini (sebelumnya) sudah ada. Dan sudah ada obatnya," tutur Nadia.

https://denpasar.kompas.com/read/2023/12/05/162816578/dinkes-se-bali-diminta-tingkatkan-kewaspadaan-ancaman-penyakit-pneumonia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke