Salin Artikel

Kepada Gibran, Tokoh Adat Minta Ibu Kota Bali Dipindah ke Buleleng

Dalam pertemuan bertajuk "Gibran Mendengar" itu, ia bertemu dan mendengar aspirasi dari sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh adat di Kabupaten Buleleng.

Salah satu perwakilan tokoh adat Buleleng, Anak Agung Wiranata Kusuma meminta agar ibu kota Provinsi Bali dipindah ke Buleleng demi pemerataan pembangunan.

"Ibu kota provinsi dulu di Buleleng, agar dipindah ke sini sehingga ada pemerataan," ujarnya di hadapan Gibran.

Ia menyinggung Kota Singaraja, Buleleng, yang dulunya merupakan ibu kota Provinsi Sunda Kecil. Pemerintahan Belanda dulu membangun Pelabuhan Buleleng sebagai pusat perekonomian.

"Pelabuhan ini Sunda Kecil dulu sangat terkenal di Buleleng. Tentunya Belanda tidak sembarangan membangun pelabuhan di sini," lanjut Penglingsir Puri Buleleng ini.

Ia juga menyampaikan aspirasi agar bandara di Buleleng segera dibangun. Hal ini untuk menjawab pemerataan pembangunan di Bali.

Namun, dia menawarkan optimalisasi pemanfaatan Pelabuhan Buleleng apabila pembangunan bandara tidak memungkinkan.

"Akses kami dari Bandara Ngurah Rai jauh. Kami hanya memohon bandara Bali utara jadi. Barangkali jika secara kajian tidak memungkinkan kami ada alternatif lain, pelabuhan ini," sambungnya.

Gibran pun menyampaikan, dirinya sudah mengetahui permasalahan ketimpangan di Bali. Ia mengaku akan mengkaji rencana pembangunan bandara di Buleleng.

"Kami ingin terutama warga Bali utara menikmati multiplier effect pertumbuhan ekonomi. Kami lihat ada ketimpangan," ujarnya.

Ia menyampaikan, pembangunan bandara baru di Bali utara cukup penting. Namun ia juga menyebut rencana pembangunan itu dihadapkan pada banyak tantangan.

"Kami lihat kejadian di Bandara Ngurah Rai pada tahun baru kemarin, saya kira pembangunan bandara cukup urgen," kata Gibran.

"Kami ingin pembangunan ujungnya untuk kesejahteraan warga bukan untuk politik," lanjut dia.

https://denpasar.kompas.com/read/2024/01/09/135843978/kepada-gibran-tokoh-adat-minta-ibu-kota-bali-dipindah-ke-buleleng

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke