Salin Artikel

Ponsel Turis Jerman Dijambret Saat Gunakan Google Maps di Kuta Bali

Ponsel turis pria itu dijambret saat mengunakan aplikasi google maps ketika melintas di Jalan Sunset Road, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung.

Kepala Seksi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi, mengatakan pihaknya sudah menangkap kedua orang pelaku, IKR (15), dan IKS (23), asal Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali.

"IKR selama ini DPO (Daftar Pencarian Orang), dan tercatat sebagai residivis dua kali dalam kasus yang sama," kata dia pada Senin (15/1/2023).

Sukadi mengatakan penjambretan ini terjadi pada Minggu (17/12/2023) sekitar pukul 03.00 Wita. Saat itu, VB sedang melintas di lokasi kejadian mengendarai sepeda motor.

Turis yang masih buta arah itu memanfaatkan google maps. Ia meletakkan ponselnya di penyangga khusus ponsel untuk sepeda motor.

Setibanya di lokasi, dia melihat dua orang yang juga mengendarai sepeda motor tiba-tiba membuntuti dirinya.

"Kemudian, salah satu terlapor (pelaku) yang dibonceng mengambil paksa ponsel pelapor (korban) lalu dibawa kabur," katanya.

Sukadi mengatakan pada saat itu korban sempat mengejar para pelaku, tetapi gagal. Lalu, iaa melapor ke aparat kepolisian sektor (Polsek) Kuta.

Polisi yang menerima laporan langsung melakukan penyelidikan dengan cara memeriksa rekaman CCTV di lokasi dan mengidentifikasi kendaraan yang digunakan pelaku.

Hingga akhirnya, kedua pelaku berhasil ditangkap saat melintas di lokasi kejadian pada Minggu (14/1/2024) sekitar pukul 23.30 Wita.

"Sejak November 2023 sampai saat ini, IKR telah melakukan penjambretan sebanyak 25 kali di wilayah Seminyak, Legian, dan sekitar Kecamatan Kuta," kata dia.

Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan. Ancamannya, penjara maksimal 7 tahun.

Seperti diketahui, beberapa kasus kejahatan terhadap turis mancanegara kerap terjadi di Kuta, Bali, beberapa waktu terakhir.

Sebelumnya, dua perempuan warga negara Amerika Serikat, LN (34), dan LC (34), menjadi korban pemerasan oleh sopir taksi berinisial YT (20).

Lokasi kejadian terjadi di Jalan di Kayu Aya, Seminyak, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, pada Selasa (29/1/2023) sekitar pukul 17.00 Wita.

Kemudian, seorang jurnalis berinisial AG (28) berkewarganegaraan India menjadi korban jambret di Jalan Tegal Wangi, Gang Meduri, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (4/1/2024) sekitar pukul 21.00 Wita.

Dalam peristiwa ini, jurnalis perempuan tersebut mengalami kerugian Rp 6.000.000 karena kalung emas seberat 6 gram milik dirampas pelaku.

https://denpasar.kompas.com/read/2024/01/15/174409678/ponsel-turis-jerman-dijambret-saat-gunakan-google-maps-di-kuta-bali

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com