Salin Artikel

Komentari Serangan Anies-Muhaimin saat Debat, Surya Paloh: Kalau Seirama Bukan Perdebatan Namanya

Menurutnya, Anies-Muhaimin mampu menunjukkan kemampuan dan kehebatannya dalam empat kali debat.

"Saya pikir semua berjalan baik lah. Pasti ada kekurangan di kanan kiri, semua menunjukkan dan berupaya menunjukkan kemampuannya, kehebatannya dan itu hal yang sah-sah saja," katanya usai memberikan pengarahan kepada calon legislatif (Caleg) Nasdem se-Bali di di Kantor DPW Nasdem Bali, Jalan Cok Agung Tresna, Renon, Denpasar, Selasa (23/1/2024).

Menurutnya, Anies dan Muhaimin juga mampu memberikan karakter dan pandangan berbeda atas materi debat dari capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, serta capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Bagi Surya Paloh, perbedaan pandangan ini merupakan esensi dari debat.

"Dan semestinya memang demikian. Debat adalah debat untuk diperdebatkan satu sama lain. Nah kalau seirama ya bukan perdebatan namanya, ada perbedaan, ada keinginan untuk membedakan satu sama lain itulah esensinya debat," katanya.

Seperti diketahui, dalam debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Anies Baswedan, yang diusung partai NasDem konsisten menyerang Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto.

Misalnya, Anies menyentil dugaan keterlibatan “orang dalam” yang menyebabkan terjadinya kebocoran anggaran dalam belanja alutsista Kementerian Pertahanan dan perjalanan karir politik Prabowo.

Anies juga mengkritik Prabowo dengan mengungkit soal kegagalan program food estate atau lumbung pangan.

Juga soal banyaknya anggota TNI yang tidak memiliki rumah di saat Prabowo selaku Menteri Pertahanan memiliki lebih dari 500.000 hektare lahan.

Teranyar, Muhaimin juga kembali menyinggung kepemilikan lahan milik Prabowo saat debat keempat Pemilihan Presiden (Pilpres), Minggu (21/1/2024).

Selain itu, Ia juga melancarkan serangkaian serangan terbuka ke Gibran dengan menyinggung pemerintahan Jokowi yang menunda pajak karbon, hilirisasi ugal-ugalan, dan devisa nikel yang sangat kecil.

Bahkan, pria yang akrab disapa Cak Imin ini sempat melontarkan pernyataan sindiran pada Gibran berupa istilah “catatan Mahkamah Konstitusi”.

https://denpasar.kompas.com/read/2024/01/23/185542078/komentari-serangan-anies-muhaimin-saat-debat-surya-paloh-kalau-seirama

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke