Salin Artikel

Wawali Denpasar Soroti Pengunaan "Sound Horeg" Saat Pawai Ogoh-ogoh

Menurutnya, keberadaan sound system yang memiliki getaran suara keras itu hanya untuk memainkan musik remiks atau DJ. Jika terus dibiarkan, keberadaan gamelan dan bale ganjur musik ciri khas Bali akan hilang.

"Di lihat di lapangan itu sound system hampir 5 kali 5 (lebar dan tinggi) yang notabene itu untuk setel musik DJ," ujar Agus Arya.

"Ini kan lama-lama tradisi kita khusunya gamelan dan bale ganjur itu bisa hilang," kata dia saat ditemui usai menyaksikan acara tradisi Omed-omedan di Kelurahan Sesetan, Denpasar, pada Rabu (12/3/2024).

Ia menyebut dibandingkan tahun sebelumnya, pengunaan "sound horeg" pada saat perarakan ogoh-ogoh atau malam pengerupukan sebelum ibadah Nyepi tahun ini sudah mulai berkurang.

Kendati demikian, ia memastikan keberadaan sound system tersebut tetap akan menjadi bahan evaluasi dan berkoordinasi dengan desa adat se-Denpasar.

Ke depannya, pihak Pemerintah Kota Denpasar akan merancang aturan agar dapat memberikan sanksi bagi kelompok warga yang tetap menggunakan "sound horeg" saat pawai ogoh-ogoh.

"Banyak masukan dari seka taruna (kelompok warga) bahwa alasan mereka tidak punya gamelan bale ganjur dan seterusnya, sebenarnya itu bisa kita polakan," katanya.

"Kalau di tempat lain biasanya itu bergandengan, bagi yang punya bale ganjur mereka ikut yang ada. Nanti itu cara kita meminimalkan penggunaan sound system," kata dia.

Ia mengatakan fenomena penggunaan sound horeg ini sudah mulai terlihat saat perarakan ogoh-ogoh beberapa tahun terakhir.

Sejak saat itu, aparat kepolisian dan Satua Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mendatangi kelompok warga yang membuat ogoh-ogoh agar tidak mengunakan "sound horeg".

"Kita penyisiran, kita lakukan mediasi kemudian kita suruh untuk bongkar mereka mau, tapi mungkin keterbatasan wilayah pemkot masih ada lolos 3 sampai 4 kelompok," kata dia.

https://denpasar.kompas.com/read/2024/03/12/212530178/wawali-denpasar-soroti-pengunaan-sound-horeg-saat-pawai-ogoh-ogoh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke