Salin Artikel

Kronologi 2 WNA di Tabanan Bali Tewas Tertimbun Longsor Saat Tidur di Vila, Datang dengan Kondisi Kelelahan

Korban adalah Luciano JH (46), warga negara Belanda dan Angelina (48), asal Australia. Identitas mereka diketahui dari kartu identitas keduanya yang ditemukan di lokasi.

Menurut keterangan pemilik Villa Yeh Baat, Nyoman Ayu Suratnasih, kedua warga negara asing dari Belanda dan Amerika Serikat itu datang menggunakan sepeda motor pada pukul 20.00 Wita.

Saat mereka datang, listrik di vila dalam kondisi padam dan angin bertiup sangat kencang. Sebelum datang ke vila tersebut, keduanya mondar-mandir kebingungan karena sulit mencari tempat menginap.

“Awalnya mereka ingin melihat kamar saja. Tapi setelah melihat, mereka ingin menginap. Karena lampu mati, sempat ditolak. Tapi dipersilakan menunggu di sini sampai jam 9 malam,” ucapnya, Kamis (14/3).

Saat itu ada kesepakatan, jika sampai jam sembilan malam lampu masih padam, maka keduanya akan kembali ke tempat mereka awal menginap di Sanur, Denpasar.

Namun jam sembilan malam, lampu masih padam dan kondisi angin masih sangat kencang. Karena alasan itu, petugas vila yang awalnya menolak akhirnya mengizinkan keduanya menginap.

Syarat yang diajulan adalah pada Kamis (14/3/2024), keduanya harus mengurus proses cek in karena malam itu lampu mati sehingga nama keduanya tak bisa dicatat.

“Jadi mereka itu datang dengan menggunakan sepeda motor, dari keterangan karyawan mereka (korban) dalam kondisi kelelahan,” ungkapnya.

Tak disangka, pada pukul 04.00 Wita terjadi longsor dan menimbun kedua korban yang sedang tertidur lelap di dalam vila.

Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Tabanan, Nyoman Srinada Giri mengatakan longsoran itu diperkirakan memiliki ketinggian 30 meter dengan lebar 20 meter.

Pada pukul 07.30 Wita, pihaknya mendapat laporan ada korban meninggal dunia dan langsung menerjunkan tim melakukan evakuasi.

“Evakuasi tidak lama. Kurang lebih satu jam. Tidak sulit menemukan korban. Kalau kejadian diperkirakan jam 4 subuh. Dugaan karena luapan air yang merongrong tanah yang ada di bawah. Luapan air PAM, tepatnya,” bebernya.

Saat ditemukan, keduanya dalam kondisi tanpa busana. Namun pihak kepolisian masih belum bisa memastikan kedua korban pasangan suami istri atau pasangan kekasih.

"Itu yang kami belum tahu. Dan, saat ditemukan dalam telanjang," kata Kapolsek Penebel AKP I Gusti Kade Alit Mudiarsa, Kamis (14/3/2024).

Ia menduga vila tempat kedua korban menginap tergerus tanah longsor karena di atasnya terdapat saluran irigasi.

"Di atas vila itu ada saluran irigasi mungkin saluran itu ada bocor atau bagaimana dan sudah lama akhirnya kemarin puncaknya, tergeruslah," ujarnya.

Menurutnya saat longsor terjadi, cuaca sedang tidak dalam kondisi hujan, hanya saja angin bertiup kencang.

Sementara material bangunan vila yang digunakan menginap terbuat dari bambu.

"Sebenarnya sudah tidak diizinkan menginap, karena pada saat malam itu sekitar jam 20.00 itu listrik sedang padam dan ada angin kencang. Tapi (korban) sudah mondar-mandir," ujarnya.

"Tetapi selang beberapa menit datang lagi memastikan bahwa dia langsung check in dan karena listrik mati belum bisa diregistrasi makannya identitasnya tidak diketahui atau tidak dicatat," ujarnya.

"Mereka ditemukan dalam posisi tertidur,” tambah dia.

Setelah berhasil dievakuasi, kedua korban langsung dibawa ke RSUP Prof DR dr IGNG Ngoerah atau RSUP Sanglah Denpasar.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hasan | Editor; Pythag Kurniati, Farid Assifa), Tribun Bali

https://denpasar.kompas.com/read/2024/03/15/073700978/kronologi-2-wna-di-tabanan-bali-tewas-tertimbun-longsor-saat-tidur-di-vila

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke