Salin Artikel

Vonis Seumur Hidup untuk Napi yang Atur Pengiriman 58.799 Butir Ekstasi dari Penjara

Ode merupakan narapidana Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Singaraja. Ia kembali dihukum karena mengatur pengiriman 58.799 butir pil ekstasi.

Hakim ketua I Made Bagiartha memimpin jalannya persidangan, didampingi hakim anggota Made Hermayanti Muliartha dan Pulung Yustia Dewi.

"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara seumur hidup," kata majelis hakim dalam putusan perkara narkotika, Kamis (13/3/2024).

Majelis hakim menyatakan terdakwa terbukti sah dan meyakinkan bersalah melanggar Pasal 114 Ayat (2) UU RI No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika juncto Pasal 132 Ayat (1) UU RI No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, sebagaimana dalam dakwaan alternatif pertama.

Inti pasal itu, sebut majelis hakim, terdakwa melakukan permufakatan jahat menjadi perantara dalam jual beli atau menyerahkan narkotika golongan I jenis MDMA yang beratnya melebihi 5 (lima) gram.

Dalam perkara ini, majelis hakim menetapkan barang bukti berupa 58.799 butir pil ekstasi dengan berat total 17.640 gram.

Hakim mempertimbangkan sejumlah hal yang memberatkan putusan hukuman Ode. Antara lain, ia melakukan tindak pidana ketika sedang menjalani hukuman dalam perkara narkotika

"Perbuatan terdakwa bertentangan dengan program Pemerintah tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana narkotika," lanjut majelis hakim.

Majelis hakim menyebutkan hal yang meringankan karena Ode berterus terang mengakui dan menyesali perbuatannya. Selama persidangan ia juga dianggap sopan.

Kemudian karena Ode merupakan tulang punggung keluarga dan memiliki anak yang masih kecil.

Dalam persidangan, majelis hakim juga menjatuhkan hukuman penjara 18 tahun pada dua terdakwa lainnya yang terlibat kasus ini bernama I Gusti Ngurah Bagus Tri Adhi Putra alias Pongek, dan Dewa Alit Krisna Meranggi Putra alias Alit.

Hakim juga menjatuhkan pidana denda sebesar Rp 2 miliar. Apabila denda tersebut tidak dibayar, diganti dengan pidana penjara selama 1 tahun.

Putusan majelis hakim terhadap ketiga terdakwa tersebut lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Buleleng.

Pada sidang Selasa (5/3/2024) lalu, jaksa Kadek Adi Pramarta menuntut Ode dengan hukuman mati. Kemudian terhadap terdakwa Pongek dan Alit dituntut hukuman penjara seumur hidup.

Terkait putusan yang lebih ringan dari tuntutan itu, jaksa menyatakan pikir-pikir. Penasihat hukum ketiga terdakwa juga menyatakan untuk pikir-pikir.

Kasus ini bermula pada 26 Juni 2023 saat terdakwa Ode diminta mencarikan orang untuk mengambil mobil yang berisi paket pil ekstasi di Kota Denpasar.

"Terdakwa Ode saat itu sedang menjalani hukuman pidana di Lapas Kelas IIB Singaraja," kata Humas sekaligus Kasi Intel Kejari Buleleng, Ida Bagus Alit Ambara Pidada.

Terdakwa Ode menghubungi terdakwa Pongek dan meminta mengambil paket ekstasi tersebut serta berjanji akan memberikan upah.

Pongek lalu menghubungi seorang saksi bernama Bimantha Wijaya alias Bimbim. Saksi diminta mengambil mobil Toyota Agiya warna putih bernopol F 1741 AE di Sunset Road, Kota Denpasar.

"Saksi tidak mengetahui jika di dalam mobil tersebut terdapat paket narkotika," ucapnya.

Bimbim menyerahkan mobil itu pada terdakwa Pongek yang kemudian Menyerahkan pada terdakwa Alit di Desa Pancasari, Kabupaten Buleleng.

Dari penangkapan terhadap para terdakwa diamankan 1 unit mobil Toyota Agya warna putih bernopol F 1741 AE, yang pada jok belakangnya ditemukan 1 koper berisi paket pil ekstasi dengan total 58.799 butir.

"Koper itu berisi 5 buah plastik berisi tablet warna biru diduga ekstasi dengan jumlah 29.733 butir dan 5 buah plastik berisi tablet warna orange diduga ekstasi 29.066 butir," ujarnya.

https://denpasar.kompas.com/read/2024/03/15/133803078/vonis-seumur-hidup-untuk-napi-yang-atur-pengiriman-58799-butir-ekstasi-dari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke