BULELENG, KOMPAS.com - Seorang kakek bernama Nyoman Santra (79) ditemukan tewas di Sungai Tangis, Desa Petandakan, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, pada Minggu (19/5/2024).
Jenazah korban dievakuasi dari dasar sungai oleh personel Pos Pencarian dan Pertolongan Buleleng.
Kondisi medan yang terjal ditambah jurang yang curam cukup menyulitkan Tim SAR melakukan evakuasi.
Koordinator lapangan Pos SAR Buleleng, Kadek Dony Indrawan menyampaikan, jenazah korban dievakuasi dari dasar sungai sekitar pukul 16.20 Wita.
Pihaknya mengerahkan 8 orang personel SAR selama proses pencarian dan evakuasi. Personel SAR dibagi menjadi dua tim untuk pencarian dan evakuasi.
"Proses evakuasi dilakukan dengan sistem lowering dan lifting," ujarnya di Buleleng, Minggu.
Sementara itu, anak korban bernama Komang Mangku Yasa menuturkan, ayahnya sudah menghilang dari rumah sejak Jumat (7/5/2024).
Pihak keluarga sudah berusaha mencari korban hilang tersebut. Bahkan keluarga juga memohon petunjuk ke paranormal terkait keberadaan korban.
Selain itu, pencarian korban juga dilakukan dengan menggunakan gamelan. Warga menabuh gamelan di sekeliling hutan, lokasi korban dicurigai hilang.
"Kami sempat memakai paranormal. Dari situ kami memeroleh petunjuk. Kami bersama warga desa juga sempat mencari dengan menggunakan baleganjur (gamelan). Sesuai kepercayaan kami," tutur dia.
Pihak keluarga menduga korban Santra tewas usai memanjat pohon pepaya. Pasalnya, di sekitar lokasi tewasnya korban, ditemukan patahan pohon pepaya.
"Kami menduga, jatuh saat hendak memanjat pohon, batang pohon sudah lapuk, sehingga begitu jatuh langsung ke sungai," imbuh Yasa.
https://denpasar.kompas.com/read/2024/05/19/200020178/hilang-2-hari-kakek-di-buleleng-ditemukan-tewas-di-dasar-sungai