Salin Artikel

WNA Mengamuk dan Rusak Kafe di Jimbaran, Manajemen: Ngotot Merokok di Ruangan

Pihak manajemen kafe mengaku telah melaporkan peristiwa tersebut ke Kepolisian Sektor Kuta Selatan.

Video yang merekam kondisi kafe akibat amukan WNA itu sempat diunggah dan viral di media sosial.

Gara-gara masalah merokok

Manajer Operasional C Cafe Jimbaran Gede Yudha mengungkapkan, peristiwa perusakan tersebut terjadi pada Rabu (29/5/2024) sekitar pukul 14.00 Wita.

"Bule ini mulanya datang sempat ngopi dan makan roti. Dia bilang minta ngerokok di dalam kafe," kata Gedhe Yudha, Kamis (30/5/2024), seperti dikutip Tribun Bali.

Manajemen kemudian menjelaskan bahwa menurut aturan, tidak diperkenankan merokok di dalam ruangan.

"Kami bilang secara baik, kalau merokok di luar karena di dalam memang tidak diperbolehkan, bahkan staf kami sempat meminjamkan korek juga (untuk merokok di luar)," katanya.

Tak terima

Namun, ternyata WNA tersebut tetap ngotot ingin merokok di dalam ruangan. Keributan pun akhirnya terjadi.

"Bule ini tidak terima dan mulai ngoceh lalu emosi serta nunjuk-nunjuk hingga mengancam," kata dia.

WNA tersebut bahkan juga mengganggu tamu kafe yang lain.

"Waktu itu ada pengunjung reguler kami yang juga bule sedang bekerja di depan laptopnya, bule itu malah melempar laptop tamu bule tersebut. Akhirnya mereka saling dorong dan berantem," ujarnya.

WNA tersebut semakin tak terkendali, melempar kursi, meja, dan merusak barang-barang kafe. Hal itu membuat para staf kafe ketakutan dan bersembunyi di kamar mandi.

"Setelah semua dirusak, akhirnya bule itu kabur, kita hubungi polisi, linmas, dan manajemen lalu pada datang," kata dia.

Kerugian pihak kafe akibat tindakan WNA tersebut diperkirakan mencapai Rp 100 jutaan.

Viral

Video yang memperlihatkan kondisi kafe yang porak-poranda setelah dirusak WNA itu viral di media sosial.

Terdapat narasi: "Kondisi kafe di Jimbaran yang dirusak WNA".

Dalam salah satu akun Instagram, terlihat barang-barang di dalam ruangan sebuah kafe yang hancur berserakan.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul WNA Ngamuk Rusak Cafe di Jimbaran, Kerugian Capai 100 Juta, Begini Kronologi Awal Kejadian Viral Itu

https://denpasar.kompas.com/read/2024/05/31/085431578/wna-mengamuk-dan-rusak-kafe-di-jimbaran-manajemen-ngotot-merokok-di-ruangan

Terkini Lainnya

Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
 Jember Borong 5 Penghargaan dalam Sepekan
Jember Borong 5 Penghargaan dalam Sepekan
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com