Salin Artikel

Hanura Beri Rekomendasi 6 Bakal Calon dalam Pilkada Buleleng 2024

BULELENG, KOMPAS.com - DPC Partai Hanura Kabupaten Buleleng mengumumkan rekomendasi dukungan untuk enam bakal calon kepala daerah di Pilkada Buleleng 2024.

Ketua DPC Hanura Kabupaten Buleleng Gede Wisnaya Wisna mengatakan, rekomendasi itu dikeluarkan secara resmi oleh DPP Hanura. Rekomendasi dalam bentuk SK itu pun telah diserahkan kepada masing-masing bakal calon.

Adapun nama-nama tersebut yakni Dewa Sukrawan, Kadek Doni Riana, Anak Agung Wiranata Kusuma, dan Nyoman Sugawa Korry. Mereka direkomendasikan untuk bakal calon bupati.

Dua nama lainnya diberikan rekomendasi untuk bakal calon wakil bupati, yakni Gede Suardana dan I Made Sundayana.

Ia menambahkan, keenam nama itu sebelumnya telah mendaftar, saat partai melakukan pendaftaran terbuka untuk bakal calon bupati dan wakil bupati Buleleng pada 24 April hingga 24 Mei 2024.

"Dengan pemberian rekomendasi yang diberikan, para bakal calon bisa melakukan penjajakan ke partai lain untuk mencari tambahan dukungan," kata dia saat dikonfirmasi di Buleleng, Senin (8/7/2024).

Untuk mengusung bakal calonnya, DPC Hanura harus menambah dukungan atau koalisi.

Hal ini karena pada Pemilu 2024 partai tersebut hanya berhasil meloloskan dua kadernya untuk mengisi kursi di DPRD Kabupaten Buleleng.

Sementara, untuk bisa mengusung pasangan calon partai harus memiliki minimal 20 persen atau 9 kursi dari 45 kursi yang ada di DPRD Kabupaten Buleleng.

"Menurut DPP kami hargai respon semua tokoh masyarakat yang mau jadi kepala daerah itu sebabnya diberikan (rekomendasi)," ujarnya.

Sementara itu, Dewa Sukrawan menyampaikan, dengan rekomendasi yang diterimanya dari Hanura, ia menyebut harus mendapat dukungan minimal tujuh kursi.

Hal ini untuk memenuhi ambang batas dukungan 20 persen kursi di DPRD Kabupaten Buleleng.

Dewa Sukrawan meyakini akan mendapatkan dukungan itu. Pasalnya, dia telah mendaftar di semua partai yang membuka pendaftaran bakal calon.

Selain Hanura, Sukrawan juga mendaftar di Demokrat, Nasdem, dan mantan partainya di PDI Perjuangan. Bahkan dia juga menyerahkan data diri ke Gerindra dan Golkar.

"Saya sebagai petarung harus yakinkan diri sendiri dulu. Sebelum daftar ke KPU semua sudah rampung minimal di 9 kursi. Entah (koalisi) 2 partai, 3 partai, atau 5 partai," katanya.

https://denpasar.kompas.com/read/2024/07/08/103813778/hanura-beri-rekomendasi-6-bakal-calon-dalam-pilkada-buleleng-2024

Terkini Lainnya

Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
 Jember Borong 5 Penghargaan dalam Sepekan
Jember Borong 5 Penghargaan dalam Sepekan
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com