Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar I Nyoman Sidakarya mengatakan kejadian ini bermula ketika korban mendaki bersama seorang temannya, pada Jumat (14/9/2024), pukul 09.00 Wita.
Setelah sekitar empat jam perjalanan, korban tiba-tiba terperosok di ketinggian sekitar 1.722 meter di atas permukaan laut (MDP), dengan titik koordinat 8°16'17.9"S 115°25'44.6"E.
"Korban DM usia 28 ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di bawah jurang kedalaman kurang lebih 250 meter," kata Sidakarya, Minggu (15/9/2024).
Ia mengungkapkan, pihaknya mulai melakukan operasi pencarian terhadap korban sejak pukul 13.55 Wita, pada Jumat.
Namun, operasi pada hari pertama tidak berhasil menemukan korban. Tim SAR gabungan kembali melakukan operasi pencarian, pada Sabtu pagi.
"Sampai di atas (titik korban terperosok jatuh) kami menggunakan drone thermal untuk memastikan posisi target," kata dia.
Hingga akhirnya, tim SAR gabungan berhasil menemukan posisi korban yang tergeletak di bawah jurang Gunung Abang, pada sore harinya.
Tim SAR gabungan lalu melaksanakan evakuasi menggunakan teknik lowering dengan menurunkan seorang rescuer.
"Rescuer pertama kami turunkan sudah sampai ketemu target, kemudian kami turunkan lagi satu rescuer lainnya untuk membantu packing ke tandu," imbuh dia.
Dia mengatakan, proses pengangkatan korban dari Jurang selesai dilakukan pada pukul 19.05 Wita.
Selanjutnya, jenazah ditandu menuju Pos Pemandu Banjar Madya, Desa Trunyan, Bangli. Perjalanan turun memerlukan waktu berkisar dua jam lamanya.
https://denpasar.kompas.com/read/2024/09/15/113617878/wanita-pendaki-tewas-jatuh-ke-jurang-250-meter-di-gunung-abang-bali