Pernyataan itu disampaikan Gus Halim usai peresmian kantor DPW PKB Bali di Jalan Veteran, Kota Denpasar, Bali, Sabtu (28/9/2024).
Gus Halim mengatakan, presiden memiliki hak prerogatif untuk untuk membentuk kabinet dan menentukan siapa saja yang menjadi menteri sebagai pembantunya dalam menjalankan roda pemerintahan.
"Itu prerogatif presiden, kita tidak ikut cawe-cawe. Nggak minta berapa (jatah menteri) , dikasih ya, alhamdulillah, nggak dikasih kita tetap dukung," kata dia, Sabtu.
Gus Halim yang kini menjabat sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), mengatakan, PKB tidak berharap untuk mendapat posisi dalam kabinet Prabowo.
Sebaliknya, PKB telah berkomitmen untuk mendukung program pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Kita nggak perlu berharap, yah, namanya hak prerogatif presiden, kita serahkan sepenuhnya kepada presiden, Pak Prabowo. Monggo, kita ikut apa pun, yang penting target utamanya adalah peningkatan kesejahteraan bangsa Indonesia," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) menyampaikan, kemungkinan jumlah kursi menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mencapai 44 orang.
"Jumlah pastinya berapa, belum, tapi penambahan iya," ujar Zulhas di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (11/9/2024).
"Ya mungkin sekitar itu (44)," kata dia.
https://denpasar.kompas.com/read/2024/09/28/125747078/serahkan-jatah-menteri-ke-prabowo-pkb-dikasih-alhamdulillah