BULELENG, KOMPAS.com - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bengkala, di Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, terbakar.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng, Kadek Agus Hartika mengatakan kebakaran tersebut terjadi sejak Sabtu (26/10/2024).
Ia menyebut, saat ini sejumlah titik api sudah mulai padam. Meski demikian kebakaran tersebut masih menyisakan kepulan asap.
Petugas melakukan pengujian terhadap kualitas udara di sekitar TPA saat kebakaran. Hasilnya, ada gangguan udara di wilayah sekitar kebakaran.
"Kami sudah lakukan tes kualitas udara, secara partikel udara dari parameter yang ada. Sejauh ini semua di bawah ambang batas," kata dia, dikonfirmasi Senin (28/10/2024).
Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan camat untuk kesiapan fasilitas kesehatan bagi masyarakat yang terdampak.
Agus menjelaskan, kebakaran tersebut terjadi di sebagian 20 persen dari total 6 hektar luas TPA Bengkala.
"Areal terbakar berada di areal blok 2 atau di bagian barat TPA, kemudian menyebar naik ke blok 4," ungkapnya.
Ia memastikan yang terbakar adalah sampah-sampah yang baru dipindahkan ke TPA. Sampah itu sebagian besar adalah plastik yang mudah terbakar.
Posisi sampah itu berada di permukaan gundukan. Sedangkan sampah yang lama, sudah lapuk dan bercampur dengan tanah.
"Kebakaran ini diduga disebabkan oleh adanya gas metana di dalam gunungan sampah," jelasnya.
Panas yang bercampur dengan gas metana tersebut diduga memicu api yang menyebabkan kebakaran.
Upaya penanganan kebakaran ini sudah dilakukan DLH Buleleng dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng.
Sejumlah armada pemadam kebakaran dikerahkan ke TPA Bengkala untuk membuat sekat agar api tak menyebar.
Gundukan sampah yang belum terkena api pun disiram menggunakan selang air, sebagai antisipasi kebakaran meluas.
"Dalam penanganan ini, kami lakukan penyekatan dibantu dari petugas Damkar Buleleng, dan BPBD Buleleng. Sejauh ini titik api sudah mengecil dan lebih sedikit," tutupnya.
https://denpasar.kompas.com/read/2024/10/28/170613878/tpa-bengkala-buleleng-terbakar-kepulan-asap-sebabkan-gangguan-udara