Saat itu, De Gadjah datang ke TPS menggunakan mobil sekitar pukul 11.00 Wita. Ia didampingi istrinya, I Gusti Agung Dewi Adnyani, dan dua orang anaknya, serta ibu kandungnya, Ni Nyoman Muliyati.
Setiba di TPS, De Gadjah tampak menyapa beberapa warga yang sudah lebih dahulu hadir.
Setelah menyalami warga, De Gadjah langsung menuju Pura Tambang, yang terletak bersebelahan dengan TPS 12.
Setelah 10 menit berdoa, De Gadjah bersama istri dan ibunya menyerahkan surat undangan pencoblosan dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk menyalurkan hak pilihnya.
Sedangkan, dua orang anaknya belum memilih hak pilih karena masih di bawah umur.
De Gadjah mengatakan sengaja datang ke TPS pada siang hari karena ingin menghabiskan waktu pagi harinya bersama keluarga. Sebab, dua bulan terakhir ia sibuk berkampanye.
"Kebetulan anak istri libur, ya kami spend time sama anak istri. Ya walaupun cuma bercanda-canda makan nasi kuning bareng-bareng, kan lumayan juga buat spend time sama keluarga," kata dia.
Ia mengaku menyempatkan diri sembahyang di Pura Tambang untuk menjalani kewajiban sebagai umat Hindu Bali. Pura tersebut merupakan warisan leluhur warga desa setempat.
"Ya memang Pura kami. Artinya history Banjar Kerandan dan kemarin warga kami sembahyang semua, jadi sebelum pencoblosan harus sembahyang, dan kami sudah sembahyang beberapa kali dan itu memang pura kami, jadi bukan hal yang baru, jadi sudah kewajiban kami bersembahyang," kata dia.
Sebagai informasi, terdapat dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang ikut berlaga dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Bali 2024.
Pasangan Mulia-PAS didukung oleh partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus Bali, yang terdiri dari Partai Golkar, Gerindra, Demokrat, Nasdem, PAN, Garuda, PKN, dan PSI.
Sedangkan, pasangan Koster-Giri didukung oleh PDI Perjuangan, PKB, Hanura, Perindo, Gelora, PPP, Partai Ummat, Partai Buruh, dan PBB.
https://denpasar.kompas.com/read/2024/11/27/111939178/sebelum-nyoblos-cagub-bali-de-gadjah-sempatkan-diri-sembahyang-di-pura