Salin Artikel

Kasus Bentrokan di Beach Club Bali, WNA dan Sekuriti Saling Lapor

Akibatnya, kedua pihak saling melapor ke kepolisian.

Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Ariasandy, menjelaskan bahwa kelompok sekuriti telah melaporkan seorang WNA ke Kepolisian Sektor (Polsek) Kuta Utara dengan tuduhan penganiayaan.

Di sisi lain, seorang WNA asal Australia juga melaporkan pihak sekuriti ke Kepolisian Resor (Polres) Badung atas kasus pengeroyokan.

"Sudah ditangani Polsek Kuta Utara dan Polres Badung. Yang di Polsek melaporkan satu orang WNA sebagai penganiaya, sedangkan di Polres, WNA melaporkan pengeroyokan," ungkap Ariasandy saat dihubungi wartawan pada Jumat (14/2/2025).

Ariasandy mengaku belum mendapatkan informasi secara rinci dari penyelidik Polres Badung mengenai kronologi versi dari pihak WNA.

Selain itu, identitas WNA yang melaporkan sekuriti juga belum diketahui.

Saat ini, laporan dari kedua belah pihak masih dalam proses penyelidikan.

Penyidik telah memeriksa 15 orang saksi dan menganalisis rekaman dari kamera pengawas (CCTV) di lokasi kejadian.

"Laporan keduanya sementara proses lidik. Mereka juga membuat laporan ke Polda. Sama-sama saling membuat laporan polisi," tambahnya.

Menurut keterangan dari pihak sekuriti, insiden ini bermula ketika salah satu sekuriti melihat seorang WNA bertikai dengan seorang pengunjung di beach club tersebut.

Para sekuriti berusaha melerai, namun pelaku justru membalas dengan mengacungkan jari tengah ke arah mereka.

Meskipun diingatkan untuk tidak berbuat onar, WNA dan rekannya tidak mengindahkan peringatan tersebut.

Setelah beberapa kali diperingatkan, sekuriti meminta para WNA meninggalkan beach club.

Namun, saat digiring keluar, para WNA tersebut mengamuk, yang berujung pada penganiayaan terhadap sekuriti.

Akibat kejadian ini, beberapa sekuriti mengalami luka-luka, di antaranya:

  • Sekuriti berinisial KBYD mengalami gigi bawah patah, hidung mengeluarkan darah, dan kepala belakang robek.
  • Sekuriti berinisial GDW mengalami bengkak di belakang telinga kiri dan luka lecet di pipi kiri.
  • Sekuriti berinisial LR mengalami luka gigitan di tangan kiri dan luka lecet di siku tangan kanan.
  • Sekuriti berinisial GNAS mengalami luka lebam pada pipi kanan.

Kasus ini kini sedang ditangani pihak kepolisian untuk mengungkap lebih lanjut mengenai kejadian yang sebenarnya.

https://denpasar.kompas.com/read/2025/02/14/101628578/kasus-bentrokan-di-beach-club-bali-wna-dan-sekuriti-saling-lapor

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com