Dari jumlah tersebut, satu kasus mengakibatkan seorang warga meninggal dunia akibat rabies.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, Nyoman Budiastawan, menyatakan bahwa pihaknya mencatat 605 kasus gigitan anjing di Buleleng dari 1 Januari hingga 25 Februari 2025.
Namun, tidak semua pasien menerima vaksin anti rabies (VAR), tergantung pada hasil observasi yang dilakukan.
"Stok VAR kami sekitar 10.400 vial, untuk sekitar 6-8 bulan. Mudah-mudahan cukup," ujar Budiastawan saat dikonfirmasi pada Selasa (25/2/2025).
Satu kasus gigitan anjing yang berujung pada kematian terjadi di Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng.
Korban, I Kadek Sugiartama (35), meninggal setelah mengalami gejala rabies.
Dinas Kesehatan Buleleng memastikan bahwa sebanyak 19 orang yang merupakan keluarga dan kerabat korban telah diberikan vaksin anti rabies karena sempat melakukan kontak erat dengan korban.
"Untuk yang kontak erat dengan korban ada 19 orang, semua sudah divaksin," ungkap Budiastawan.
I Kadek Sugiartama meninggal dunia setelah digigit anjing liar. Ia mengalami gejala rabies dan dilarikan ke RSUD Buleleng pada Sabtu (22/2/2025) sore.
Di tengah perawatan, ia dinyatakan meninggal dunia pada Senin (24/2/2025) dini hari sekitar pukul 02.00 Wita.
Direktur RSUD Buleleng, Putu Arya Nugraha, membenarkan bahwa ada pasien yang dirawat dengan gejala rabies dan meninggal dunia.
"Keterangan keluarganya, pasien sempat digigit anjing pada enam bulan yang lalu di pasar. Anjingnya tidak terobservasi dan hilang," ujarnya saat dikonfirmasi pada Senin (24/2/2025).
Nugraha menambahkan bahwa pasien tidak melaporkan kejadian gigitan anjing tersebut dan hanya mencuci lukanya dengan air mengalir.
"Tidak sempat dilaporkan dan tidak dapat VAR (vaksin anti rabies)," sambungnya.
Ia menjelaskan bahwa saat dilarikan ke RSUD Buleleng, pasien sudah menunjukkan gejala yang mengarah pada rabies.
"Pasien datang dengan kondisi gelisah, hidrofobia (takut terhadap air yang disebabkan oleh infeksi virus rabies), dan sangat sensitif," ujar Nugraha.
Kondisi fisik pasien terus menurun hingga akhirnya meninggal dunia.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya kesadaran masyarakat akan risiko rabies dan perlunya penanganan segera setelah gigitan hewan.
https://denpasar.kompas.com/read/2025/02/25/163829778/605-kasus-gigitan-anjing-terjadi-di-buleleng-pada-januari-dan-februari-1