Korban tersambar petir saat memancing bersama istrinya, Rere Astuti, di pesisir Pantai Monumen Lintas Laut, Kelurahan Gilimanuk, Jembrana, sekitar pukul 12.30 Wita.
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Kompol Komang Muliyadi, menyampaikan bahwa awalnya korban memancing cumi-cumi menggunakan sampan dayung.
"Mereka memancing dengan pancing senar gulung di sekitar perairan Pantai Monumen Lintas Laut," ujar dia, dikonfirmasi Kamis di Jembrana.
Saat cuaca mulai mendung dan gerimis turun, suara petir terdengar di sekitar lokasi.
Beberapa saat kemudian, korban tersambar petir.
Saksi mata menyebutkan bahwa korban langsung mengalami luka bakar parah dari leher hingga paha.
Ia seketika jatuh tak sadarkan diri di atas sampannya.
Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu segera memberikan pertolongan.
Anggota Polsek Gilimanuk juga mendatangi lokasi kejadian setelah menerima laporan.
Korban segera dievakuasi ke Puskesmas II Melaya.
"Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, korban dinyatakan meninggal dunia akibat luka bakar," kata dia.
Sementara itu, istri korban masih mengalami syok akibat kejadian tersebut.
Pihak keluarga telah membawa jenazah ke rumah duka di Lingkungan Penginuman untuk disemayamkan sebelum dimakamkan pada hari yang sama.
https://denpasar.kompas.com/read/2025/03/27/192848278/tersambar-petir-saat-memancing-dengan-istri-pria-di-gilimanuk-tewas