Salin Artikel

Bali Bakal Punya 3 Sekolah Rakyat, Siswa Wajib Masuk Asrama

Sekolah bagi anak dari keluaraga miskin dan berprestasi tersebut nantinya akan menyediakan asrama secara gratis.

"Nanti sasarannya adalah anak dari keluarga miskin ekstrem dan juga miskin tapi memiliki akademik prestasi yang unggul."

"Artinya dia mau belajar dan nilai bagus tapi dia ngga punya. Mereka juga izin dari orangtua untuk bisa tinggal di asrama."

"Karena itu semua siswa akan di asramakan," kata Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali Luh Ayu Aryani, Rabu (23/4/2025) kemarin.

Ia menjelaskan, pembangunan sekolah rakyat di Kabupaten Karangasem rencananya ada dua opsi. Yakni, mengalihkan SMKN 2, Kecamatan Kubu, menjadi sekolah rakyat atau membangun gedung baru di atas lahan milik Pemprov Bali yang bersebelahan dengan bangunan sekolah tersebut.

Pemprov Bali memilik SMKN 2 Kubu karena jumlah siswanya saat ini masih minim dan dikhawatirkan tidak akan mendapat siswa di tahun ajaran baru 2025/2026.

Sekolah rakyat ini nantinya memiliki 18 rombongan belajar untuk siswa SD, sembilan rombongan belajar SMP, dan sembilan rombongan belajar untuk siswa SMA.

Sementara itu, lokasi sekolah rakyat di Kabupaten Bangli masih belum diketahui karena diusulkan oleh pemerintah kabupaten secara mandiri ke Kementerian Sosial.

Sedangkan, lokasi di Kabupaten Tabanan berada di Balai Sentra Mahatmiya, Desa Kediri. Balai ini membuka tiga kelas untuk siswa SMP.

Ia mengatakan, tiga wilayah ini dipilih menjadi lokasi sekolah rakyat karena memenuhi persyaratan, yakni memiliki lahan dan terdapat sejumlah masyarakat dengan kategori kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut.

Hanya saja, Luh Aryani belum bisa memastikan kapan sekolah rakyat tersebut akan beroperasi.

Pihaknya masih berkoordinasi pemerintah pusat bait terkait target penerimaan siswa dan bentuk kurikulumnya.

"Intinya bagaimana kita bisa memutus rantai kemiskinan dan lebih sejahtera keluarga dan menginspirasi teman-temannya di desa. Jadi memutus rantai kemiskinan di desa," kata dia.

Sebelumnya, pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial mulai mengoordinasikan rencana pembangunan Sekolah Rakyat.

Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia diminta ikut mendukung dan membantu dari aspek penyediaan lahan, perizinan, penyiapan guru dan tenaga pendidik.

Sekolah Rakyat merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto untuk membantu anak-anak dari kalangan ekonomi miskin ekstrem.

Sebagai tahap awal, sekolah dengan model berasrama itu akan dibangun di 53 lokasi se-Indonesia

https://denpasar.kompas.com/read/2025/04/24/143618878/bali-bakal-punya-3-sekolah-rakyat-siswa-wajib-masuk-asrama

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com