Perempuan asal Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng ini merupakan calon haji tertua dari Provinsi Bali.
Siti Maimunah akhirnya mewujudkan impiannya menunaikan rukun Islam kelima setelah menabung bertahun-tahun dengan menyisihkan uang dari hasil panen cengkih.
Ia berangkat haji didampingi anaknya, Mariyati Binti Mikail (57).
Keduanya berangkat menuju Embarkasi Surabaya pada Rabu (21/5/2025), bersama 82 jemaah calon haji lainnya dari Kabupaten Buleleng.
Mariyati menyampaikan bahwa ini adalah momen yang sejak lama ia dan ibunya tunggu-tunggu.
"Perasaan sangat senang. Ini momen yang ditunggu-tunggu," ujarnya, ditemui Rabu lalu di Masjid Agung Jamik, Buleleng.
Ia menceritakan bahwa selama puluhan tahun, ibunya, Maimunah, menabung dengan menyisihkan uang hasil panen cengkih demi bisa berangkat haji.
"Setiap tahun ibu ada hasil panen. Itu disisihkan sedikit demi sedikit," tuturnya.
Pada tahun 2019, uang tersebut terkumpul sebanyak Rp 25 juta.
Tabungan itu lalu digunakan untuk mendaftar haji.
"Akhirnya terkumpul tahun 2019 sebesar Rp 25 juta baru mendapat nomor antrean," kata Mariyati.
"Setelah itu juga kami nabung untuk melunasi sedikit demi sedikit, ya Alhamdulillah, untuk memenuhi keberangkatan ini," ucap dia.
Mariyati mengaku telah melakukan sejumlah persiapan untuk menemani ibunya di Tanah Suci, termasuk berolahraga ringan demi menjaga fisik tetap sehat.
"Harapannya semoga bisa melaksanakan ibadah haji dengan lancar dan mendapatkan haji yang mabrur. Mudah-mudahan lancar dan sehat sampai kembali," kata dia.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Buleleng, I Gede Sumarawan, menyebutkan bahwa jemaah calon asal Buleleng awalnya berjumlah 91 orang.
Sebanyak tujuh orang jemaah berangkat dari Jawa, lalu 84 orang jemaah berangkat dari Buleleng menuju Embarkasi Surabaya.
Para jemaah ini didampingi petugas haji daerah (PHD), yaitu Letkol Kav Angga Nurdyana, yang juga Komandan Kodim 1609/Buleleng.
Pihaknya pun menjamin pendampingan jemaah calon haji yang sudah memasuki usia lanjut, apalagi rata-rata usia calon jemaah haji Buleleng ini di atas 50 tahun.
Ia menyatakan kesiapan calon jemaah haji ini untuk mengikuti rangkaian ibadah di Tanah Suci Makkah.
"Kami sudah melaksanakan tes kesehatan, demikian pula urusan keimigrasian berupa paspor dan visa juga sudah siap. Artinya, kami bisa nyatakan 100 persen jemaah sudah siap melaksanakan ibadah haji tahun ini," ucapnya.
Menurut Sumarawan, antusias masyarakat Buleleng untuk mendaftar ibadah haji luar biasa tinggi.
Terbukti dari daftar antrean yang ada di Buleleng, saat ini mencapai 29 tahun.
"Itu artinya antusias masyarakat untuk beribadah haji dari Kabupaten Buleleng sangat luar biasa tinggi," kata dia.
https://denpasar.kompas.com/read/2025/05/23/192118378/cerita-siti-maimunah-calon-haji-tertua-dari-bali-yang-menabung-hasil-panen