Salin Artikel

10 Ton Sampah Kiriman Kembali Penuhi Pantai Tanjung Benoa Bali, DLHK: Sebagian Besar Rumput Laut

Kali ini sampah dengan dominan rumput laut itu banyak menepi di pesisir Pantai Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung.

Kiriman sampah itu disinyalir karena imbasnya akibat siklus angin timur, terutama Pantai Tanjung Benoa yang paling terdampak.

Di pesisir pantai tersebut tampak dipenuhi sampah kiriman yang didominasi sampah rumput laut sejak Selasa 10 Juni 2025.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung pun menyiapkan sejumlah armada dan petugas untuk melakukan upaya pembersihan.

Namun dari hasil pembersihan, jumlah sampah yang berhasil diangkut mencapai 10 ton.

Koordinator Deteksi dan Evakuasi Sampah Laut (Desalut) DLHK Badung, I Made Gede Dwipayana yang dikonfirmasi Rabu 11 Juni 2025 menjelaskan, dampak sampah kiriman di pesisir timur Badung sudah terjadi sejak dua atau tiga pekan yang lalu.

Oleh sebab itu, pihaknya melakukan upaya pembersihan di sepanjang Pantai Tanjung Benoa sejak Selasa kemarin.

“Iya sampah kiriman kembali muncul. Kemarin sudah kita bersihkan, dan berlanjut pada Rabu (kemarin) ini kita kembali bersihkan,” ujarnya.

Setidaknya sekitar 8 hingga 10 ton sampah berhasil diangkut setiap hari. Meski demikian pihaknya mengakui tidak ada puncak sampah kiriman di sisi timur.

“Rata-rata memang segitu, tidak ada peningkatan, normal memang segini. Tidak ada puncak sampah kiriman di sisi timur, standar setiap harinya karena tidak seperti angin barat,” jelasnya.

Dwipayana mengaku sampah yang menepi di pesisir timur Badung ini diakibatkan oleh siklus angin timur yang mengarah ke pantai di sisi timur Badung.

Sampah kiriman juga diprediksi akan muncul di pesisir Pantai Nusa Dua, sama seperti tahun-tahun sebelumnya.

Meski demikian, dia mengaku jika karakteristik sampah kiriman yang muncul didominasi 90 persen sampah rumput laut dan sisanya sampah plastik.

Siklus ini juga disebut selalu terjadi di bulan Juni atau Juli dan diprediksi berakhir pada September.

“Sampah-sampah berupa rumput laut yang dibersihkan tidak akan dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Suwung (Denpasar). Namun, dikubur di pesisir pantai karena dinilai tidak mengganggu kebersihan dan ekosistem sekitar,” ucapnya.

Selama kemunculan sampah tersebut, Dwipayana menerangkan bahwa DLHK Badung mengerahkan sebanyak dua armada loader dan 50 tenaga kebersihan setiap hari.

Diakui kemunculan sampah kiriman di pantai barat Badung yakni di Pantai Seminyak, Legian, dan Kuta (SAMIGITA), Kelurahan Jimbaran dan Kelurahan Kedonganan, kemungkinan siklusnya telah berangsur normal.

Namun kini, pihaknya fokus pada penanganan sampah kiriman di sisi timur Badung.

“Bisa dikatakan sampah kiriman di area pantai tersebut sudah selesai karena angin barat sudah selesai. Namun untuk petugas tetap kita siapkan,” imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul 10 Ton Sampah Kiriman Kembali Penuhi Pantai Tanjung Benoa Bali, DLHK Badung: Rata-Rata Memang Segitu.

https://denpasar.kompas.com/read/2025/06/12/140642378/10-ton-sampah-kiriman-kembali-penuhi-pantai-tanjung-benoa-bali-dlhk

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com