Salin Artikel

Bertemu dengan Rano Karno, Koster: Bali Butuh Pengalaman Jakarta Bangun Kereta Cepat

Hal tersebut terungkap usai Gubernur Bali, Wayan Koster menerima kunjungan kerja Wakil Gubernur Jakarta di Gedung Kerthasabha, Rumah Jabatan Jayasabha, Jumat 13 Juni 2025.

Koster mengatakan kerja sama ini dilakukan untuk mempercepat pembangunan kereta di Bali, yang dikatakan masih akan berlanjut.

Sementara untuk update pembangunan kereta di Bali, Koster mengatakan pihaknya masih mencarikan investor, dengan skema pembiayaan.

“Karena DKI sudah punya pengalaman bekerja sama dengan pihak lain, kami tadi dengan Pak Wagub (Rano Karno) supaya berbagi pengalaman dalam merancang desain untuk mematangkan kembali,” jelas Koster.

Selain kerja sama pembangunan kereta cepat di Bali, Koster juga mengatakan terdapat beberapa kerja sama antara Bali dan Jakarta yang masih dalam tahap diskusi.

“Selain itu juga beberapa kerja sama antara pemerintah Jakarta dan Provinsi Bali sedang didiskusikan, dikaji untuk bisa dihidupkan secara konkret dalam beberapa tahun ke depan,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno mengatakan terdapat dua kegiatan yang akan dilakukan Pemprov Bali dengan Pemprov DKI Jakarta.

Di antaranya mengundang Gubernur Bali dalam rangka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Negara Pelopor Indonesia (NPI) di Jakarta pada Tanggal 17 Juli 2025.

Selama ini sudah ada 10 provinsi yang bekerja sama masuk dalam kelompok NPI untuk berbicara tentang berbagai macam ketahanan pangan, pariwisata, kebudayaan.

“Hari ini kita melanjutkan MoU tentang perencanaan Bali membangun infrastruktur MRT. Saya mendapat tugas dari Gubernur Jakarta untuk memberikan dukungan penuh terhadap langkah Bali dalam mengembangkan sistem perkeretaapian modern yang berkelanjutan,” ujar Rano.

Lebih lanjutnya, Rano mengatakan pihaknya telah menawarkan kerjasama teknis melalui MRT Jakarta yang sudah beroperasi.

Kemudian Jakarta sendiri telah memiliki pengalaman membangun dan mengelola sistem MRT.

Sehingga kerja sama ini nantinya dalam konteks kapabilitas meliputi aspek perencanaan, pembangunan, pengoperasian, pengelolaan keuangan transportasi berbasis rel.

“Baru saja MoU itu dilaksanakan. Mudah-mudahan MoU ini bisa diwujudkan, namun tentu saja MRT itu dibangun dalam jangka yang sangat panjang."

"Kami sedang melanjutkan pembangunan MRT di Jakarta dari mulai HI sampai Ancol atau Kota Tua itu kira-kira 25 km, membutuhkan waktu sampai 2029 selesai. Jadi bisa dibayangkan membuat jalur ini tidak semudah membalikkan telapak tangan,” paparnya.

Terlebih, kata Rano spesifik Bali dengan kekayaan dan kekuatan adatnya, ada bagian-bagian yang tidak bisa dilakukan.

Di mana membangun rel kereta ini tidak melalui konsep atas namun semuanya dari bawah.

“Kalau bawah ini tentu pekerjaannya jauh lebih panjang dan biayanya jauh lebih besar. Tapi mudah-mudahan kita bisa cari jalan MRT di Bali ini bisa terwujud,” paparnya.

Diakui Rano, proyek MRT ini, membutuhkan investasi yang tentunya sangat besar. Tentu Bali tidak akan bisa sendiri, dan Jakarta dinilai cukup bisa membantu.

“Tapi apakah Jakarta dan Bali cukup? Belum tentu, artinya kita harus mencari investor lagi. Cuma sebagai bridging itu diperlukan anggaran untuk perencanaan, bikin desain."

"Artinya tim ini harus kerja serius. Barangkali MRT ini menyiapkan ini hampir 2 tahun, untuk perencanaan itu juga memerlukan anggaran. Mungkin di sini Bali harus menurunkan APBD-nya untuk perencanaan itu,” tutupnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Pemprov Bali dan DKI Jakarta Akan Jalin Kerja Sama Pembangunan Kereta di Bali.

https://denpasar.kompas.com/read/2025/06/13/135938178/bertemu-dengan-rano-karno-koster-bali-butuh-pengalaman-jakarta-bangun

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com