Salin Artikel

2.430 Warga Diungsikan Akibat Banjir, BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Maluku Utara

Prakirawan BMKG Maluku Utara Kelas I Sultan Baabullah Ternate Muhaad Fauzi Bintiang menyampaikan, pada pukul 04.13 WIT, wilayah Maluku Utara masih berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.

Cuaca ekstrem ini diperkirakan terjadi mulai pukul 04.30 WIT di beberapa wilayah.

Antara lain Kabupaten Halmahera Barat Nampak terjadi di Jailolo, Jailolo Selatan, Tabaru Kabupaten Halmahera Tengah di Weda Selatan, Patani Timur, Kabupaten Halmahera Timur di Wasile Selatan Kabupaten Pulau Taliabu: Lede dan sekitarnya.

Selain itu, potensi hujan lebat juga dapat meluas ke sejumlah wilayah lainnya, mencakup hampir seluruh kabupaten/kota di Maluku Utara.

Seperti di Halmahera Barat berada di Loloda, Ibu, Sahu, Ibu Selatan, Sahu Timur, Halmahera Tengah terjadi Weda, Patani, Weda Utara, Patani Utara, Weda Tengah, Patani Barat, Weda Timur, Halmahera Utara di Tobelo Selatan, Malifut, Tobelo Tengah, Tobelo Barat, Kao Barat, Kao Teluk.

Begitu pula, untuk Halmahera Selatan terjadi Pulau Makian, Kayoa, Gane, Bacan, Kasiruta, dan sekitarnya, Halmahera Timur di Wasile, Maba, Kota Maba, dan sekitarnya.

Pulau Morotai terjadi di seluruh kecamatan, Pulau Taliabu seluruh kecamatan, Kota Ternate semua kecamatan termasuk Pulau Hiri dan Moti dan Kota Tidore Kepulauan.

Dia juga menyampaikan data terkini cuaca harian di Malut Senin, untuk siang/sore hari umumnya berawan dengan potensi hujan ringan hingga lebat.

Seperti di Morotai, Galela, Tobelo, Kao, Jailolo, Tidore, Moti, Makian, Oba, Wasile, Maba, Weda, Patani, Gane, Bacan, Mangoli, Sanana, Taliabu, dan sekitarnya dengan angina bertiup dari selatan-barat laut, dengan kecepatan 5–40 km/jam.

"BMKG juga mengeluarkan peringatan dini gelombang laut dengan waspada terhadap potensi peningkatan tinggi gelombang dan penurunan jarak pandang akibat cuaca buruk," katanya.

Sementara itu, sebanyak 2.430 warga dari lima desa di Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, diungsikan ke lokasi pengungsian akibat banjir yang melanda di daerah itu sejak Minggu (22/6) dini hari kemarin.

"Berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat jumlah warga yang diungsikan adalah 2.430 jiwa dari 640 Kepala Keluarga (KK)," kata Bupati Halmahera Selatan Hasan Ali Bassam Kasuba, Senin.

Banjir yang melanda lima desa di Kecamatan Bacan, akibat curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah itu sejak Sabtu (21/6) kemarin.

Sehingga menyebabkan luapan Kali Inggoi yang masuk ke permukiman dan merendam rumah warga dan jalan raya setinggi 1 meter.

Bassam menjelaskan lima desa yang dilanda banjir di Kecamatan Bacan meliputi Desa Labuha, Desa Amasing Kota, Desa Amasing Kota Barat, Desa Amasing Kota Utara, dan Desa Indomut.

"Banjir kali ini memang paling terparah yang terjadi di wilayah itu, sehingga saat ini kita ungsikan mereka ke 8 titik lokasi pengungsian yang disiapkan Pemkab Halmahera Selatan, sekaligus fokus penanganan korban, terutama distribusi makanan untuk mereka," ujar dia.

https://denpasar.kompas.com/read/2025/06/23/120432178/2430-warga-diungsikan-akibat-banjir-bmkg-keluarkan-peringatan-dini-cuaca

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com