Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian intensif dengan mengerahkan armada di laut dan udara.
Kepala Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya, mengatakan bahwa proses pencarian masih berlangsung.
Namun, hingga kini, belum ada tanda-tanda keberadaan kapal di lokasi tenggelam.
"Sampai saat ini belum ada ditemukan terkait dengan puing-puing kapal tersebut," ujar Sidakarya di Posko Pencarian Pelabuhan Gilimanuk, Bali, Jumat.
Ia mengatakan pencarian sejak pagi tadi masih berlangsung cuaca yang cukup mendukung.
"Kalau tantangan tidak begitu berat. Dengan cuaca sangat mendukung juga, dengan alun ombak tidak begitu tinggi," kata dia.
Basarnas mengerahkan sejumlah prasarana untuk mendukung proses pencarian di udara dan di laut.
Untuk pencarian dari udara, helikopter milik Basarnas, heli swasta Air Bali, dan unsur udara milik TNI AL dan kepolisian ikut dikerahkan.
Dua unit drone inframerah juga difungsikan untuk mendeteksi keberadaan objek di permukaan dan bawah laut.
"Tetapi dengan pencarian melalui udara, belum ada kami belum melihat puing-puing bekas sisa-sisa kapal yang KMP Tanu Pratama Jaya yang tenggelam tersebut," sebutnya.
Sementara itu dari laut, kapal KN SAR Permadi, Arjuna, serta sejumlah perahu karet (RIB) dari wilayah Kabupaten Jembrana, Buleleng, dan Banyuwangi ikut melakukan penyisiran.
"Semua alut baik dari Basarnas, TNI, Polri, dan potensi lainnya, sudah kami kerahkan. Kami juga selalu berkomunikasi dengan masyarakat dan nelayan setempat untuk memperluas titik pemantauan," jelasnya.
Sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, pada Rabu (2/7/2025) malam.
Dari total 65 penumpang dan awak kapal, hingga Kamis malam sebanyak 35 orang telah ditemukan, terdiri dari 29 korban selamat dan 6 meninggal dunia.
https://denpasar.kompas.com/read/2025/07/04/151253878/puing-kmp-tanu-pratama-jaya-yang-tenggelam-di-selat-bali-belum-ditemukan